Gua Seokguram membuat saya terpesona dengan keagungannya yang tenang. Terletak di pegunungan di atas Gyeongju, perjalanan menuju ke sana—melalui jalur hutan berkabut—terasa seperti sebuah ziarah. Di dalamnya, Buddha granit duduk dengan simetri sempurna, matanya setengah tertutup dalam meditasi abadi. Karya seni ini sungguh luar biasa, setiap lekukan dan detailnya mencerminkan berabad-abad pengabdian. Cahaya pagi menyelinap melalui pintu masuk, memancarkan sinar lembut pada sosok yang tenang itu. Ini bukan sekadar monumen—ini adalah momen keheningan, momen koneksi. Seokguram tidak memamerkan keindahannya dengan keras; keindahannya mendalam, damai, dan menginspirasi kerendahan hati. Sebuah tempat di mana keheningan berbicara lebih keras daripada kata-kata.
Lihat teks asli