#MayTravelSupport
Menelusuri Milenium – Catatan Perjalanan Gyeongju
Gyeongju adalah kota yang kaya akan sejarah yang hidup dan hidup, tetapi malam hari menyingkap sisi yang berbeda. Dalam perjalanan ini, saya mengunjungi Menara Gyeongju, Istana Donggung dan Kolam Wolji, Jembatan Woljeonggyo, dan Museum Gyeongju di malam hari. Lanskap yang diterangi cahaya memiliki resonansi yang berbeda dari ketenangan siang hari.
Nama Menara Gyeongju mungkin membangkitkan gambaran menara observasi bertingkat tinggi pada umumnya, tetapi sebenarnya sangat berbeda. Terinspirasi oleh pagoda kayu sembilan lantai Kuil Hwangnyongsa, warisan budaya simbolis Dinasti Silla, strukturnya dibangun dalam bingkai berongga, menciptakan nuansa langit malam yang terlihat melalui celah-celahnya, seperti jendela raksasa. Di bawah cahaya lampu, siluetnya sangat simbolis dan mencolok. Itu adalah tempat di mana fokusnya adalah pada bentuk itu sendiri dan suasana ruang di sekitarnya, alih-alih interiornya.
Istana Donggung dan Kolam Wolji adalah tempat pemandangan malam paling terkenal di Gyeongju. Pantulan cahaya paviliun di kolam di malam yang gelap sungguh fantastis. Bangunan-bangunan yang terpantul di air yang tenang dan tanpa riak begitu indah sehingga sulit dibedakan apakah itu asli atau lukisan. Dilihat dari jauh maupun dekat, masing-masing memiliki keindahannya sendiri.
Jembatan Woljeonggyo, dengan struktur kayunya yang unik dan lampu-lampu yang temaram, membangkitkan suasana pemandangan malam Silla. Lampu-lampu jembatan terpantul di air yang mengalir lembut di bawahnya, meningkatkan kesan emosional dari jalan-jalan malam itu.
Museum Nasional Gyeongju, yang secara mengejutkan hanya populer di siang hari, menawarkan pesona yang berbeda di malam hari. Setelah menjelajahi relik dan ruang pameran di dalamnya, bagian luarnya yang terang benderang bahkan di malam hari, menawarkan jalan-jalan yang menyenangkan. Kedekatannya dengan Menara Gyeongju memungkinkan koneksi yang lancar.
Pada siang hari, saya menjelajahi makam-makam besar Kompleks Makam Kerajaan Daereungwon, Observatorium Cheomseongdae, Kuil Bulguksa, dan Situs Kuil Hwangnyongsa, membenamkan diri dalam sejarah ibu kota kuno yang berusia ribuan tahun. Di malam hari, saya menemukan sisi Gyeongju yang berbeda, yang dihidupkan oleh cahaya. Gyeongju, kota dengan ekspresi yang berbeda setiap jamnya, adalah tempat yang ingin saya jelajahi perlahan dan berulang kali.
Lihat teks asliDi wilayah atau bahasa pilihan Anda, tagar Momen Trip ini tidak akan mengarahkan Anda ke halaman tagar