Gyeongju Daereungwon terasa sangat tenang selama Chuseok. Angin sepoi-sepoi berhembus melalui bukit-bukit tinggi, dan ilalang perak bergoyang lembut, menciptakan suasana yang benar-benar damai. Hanya dengan berjalan di bawah sinar matahari hangat di awal musim gugur, hati saya terasa tenang.
Daereungwon lebih besar dari yang saya bayangkan, menjadikannya tempat yang sempurna untuk berjalan santai. Saat berjalan di sepanjang jalur yang menghubungkan Bonghwangdae, Makam Raja Michu, dan Cheonmachong, dedaunan emas menutupi tanah, membuatnya terasa seperti berjalan melalui lorong waktu. Pameran di dalam Cheonmachong sangat layak untuk dikunjungi. Struktur makam dan artefak yang digali dipajang dengan rapi, memungkinkan Anda untuk sepenuhnya menghargai keagungan Silla.
Selama liburan Chuseok, banyak keluarga yang berkunjung, tetapi alih-alih terasa ramai, suasananya justru menyatu dengan atmosfer perayaan. Banyak orang mengenakan hanbok saat berjalan-jalan, yang membuat foto-foto terlihat lebih atmosferik. Menyewa hanbok di dekat pintu masuk dan berfoto di depan bukit-bukit membuat hasil foto menjadi sangat indah.
Di musim gugur, pemandangan Daereungwon semakin mendalam saat dedaunan mulai berubah warna. Sinar matahari terasa lembut di siang hari, dan bukit-bukit berubah menjadi keemasan di sore hari, menciptakan pemandangan yang mengesankan. Saat berjalan perlahan, Anda hanya bisa mendengar suara angin dan langkah kaki, memberikan perasaan seperti beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk kota.
Satu kekurangannya adalah pintu masuk ditutup lebih awal dari yang diharapkan, jadi Anda harus bergegas menjelang matahari terbenam. Pengunjung dibatasi hingga pukul 17:30, jadi jika Anda ingin melihat langit merah saat senja, lebih baik masuk sedikit lebih awal.
Mengunjungi Gyeongju Daereungwon selama Chuseok benar-benar pilihan yang tepat. Aroma tradisi dan suasana musim berpadu, memungkinkan saya merasakan musim gugur yang tenang namun kaya. Berjalan di antara makam-makam kuno, saya merasa seolah-olah saya telah singgah sebentar di masa era Silla.
Lihat teks asli