Saya memesan kamar berdasarkan gambar pertama. Awalnya saya mengira sekitar 200 malam di dekat Bund tidak akan terlalu mahal, tapi jangan terlalu jauh ya? ! ! Saat saya check in kebetulan ketemu udara dingin. AC di kamar menderu-deru saat dipanaskan. Front desknya tempel stiker, tapi belakangan saya tidak tahan dengan kebisingannya, jadi saya tidak menyalakannya Aku menggigil kedinginan sepanjang malam.
Perosotan itu membentur dinding segera setelah meluncur.
TV di kamar adalah hiasan.
Handuknya juga lusuh dan tua. Kamar orang tua-anak yang dijanjikan tidak memiliki cukup sikat gigi dan handuk. Hal yang sama berlaku untuk pengering rambut, yang akan menjadi terlalu panas setelah dinyalakan selama beberapa puluh detik. . . . . Belakangan terjadi kebocoran listrik.
Siang harinya saat saya check in, suami dan anak saya keluar, dan saya diam di kamar untuk istirahat.Tiba-tiba, seorang bibi paruh baya menggesek kartu pintu dan langsung masuk menyapa. Dia bertanya apakah saya masih di sana. Check out dan hal-hal seperti itu, untungnya saya berpakaian dan tidak melakukan hal lain saat itu.
Selain itu, tidak ada ketel air panas di kamar. Tekanan air panas di kamar mandi juga tidak stabil. Kadang panas kadang dingin, aliran airnya masih pelan. . . Buruk, buruk, buruk! ! !
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google