Kaohsiung|Kuil Chifa Mazu—Perjalanan yang damai dengan potongan gunting ubin merah, barisan pegunungan dan hutan yang panjang, serta pemandangan kota yang indah ⛩️🌿
#DestinasiSeptember2025
Di Kuil Chifa Mazu yang terletak di tengah pedesaan Huwei, menanjak di sepanjang jalur utama, Anda akan disambut oleh atap genteng merah, patung-patung yang dilukis, dan ukiran batu. Mendaki ke platform dan melihat ke belakang, Anda akan melihat hamparan tanaman hijau dan cakrawala kota. Agama dan pemandangan alam berpadu dengan indah di sini.
Latar Belakang dan Sejarah Pembangunan | "Meizhou di Daratan" dalam Lanskap Pastoral
Kuil Chifa Mazu didirikan pada tahun 1990-an dan kemudian dipindahkan ke lokasinya saat ini, sebuah proyek pembangunan yang memakan waktu beberapa tahun untuk diselesaikan. Dewa utamanya adalah Bunda Surgawi Meizhou, dengan Wenchang dan Xuantian Shangdi sebagai dewa pendamping, yang secara bertahap berkembang menjadi kompleks seperti sekarang ini. Pihak berwenang juga dengan jelas menyatakan bahwa kuil tersebut tidak membakar kertas joss, menganjurkan ibadah ramah lingkungan, dan menawarkan layanan seperti menyalakan lentera Yuanshen dan Wenchang.
Di seberang kuil, Taman Batu Mazu dan Taman Bangunan Rias biasanya dibuka pada waktu-waktu tertentu, seperti empat hari pertama bulan lunar pertama (waktu-waktu lainnya bergantung pada pengumuman publik), sehingga menarik banyak peziarah selama Festival Musim Semi.
⸻
Jalan-jalan saya di sekitar situs
① Gerbang Gunung – Halaman Depan: Saat memasuki kuil, lentera merah menghiasi pemandangan, dan asap dupa perlahan mengepul. Ini adalah tempat yang tepat untuk menyimpan ponsel Anda dan mengambil beberapa foto gerak lambat dupa tersebut.
② Atap Bercat dan Lukisan Potongan Kertas: Dinding besar di foto ini sungguh menarik perhatian. Ekspresi figur dan hewan sangat detail, dan warnanya kaya namun tidak mencolok. Dari dekat, Anda dapat melihat butiran tembikar dan kaca.
③ Jalur Poros Tengah: Mendaki poros panjang, lukisan potongan kertas di atap dan hewan batu di pagar akan menemani Anda di sepanjang jalan, menciptakan pengalaman yang khidmat namun tetap terkendali.
4 Dek Observasi: Menengok ke belakang, Anda dapat melihat ekor harimau dan ladang di kejauhan. Pada hari yang cerah, kota terasa seperti rata, sementara pada hari berawan, terasa seperti selubung, begitu tenang.
⑤ Taman Patung Batu (jika dibuka): Patung Mazu, Xuantan Zhenjun, dan lainnya ditata di antara patung-patung, dengan garis-garis yang bersih. Saya sangat menyukai cara orang-orang ditempatkan di antara patung-patung, membiarkan proporsinya berbicara sendiri. 
⸻
Rekomendasi (Poin Penting)
1. Pemandangan Indah dan Rasa Hormat yang Penuh Hormat: Atap genteng merah dan pola guntingan kertas yang detail melengkapi suasana pedesaan yang jauh.
2. Tidak membakar kertas dupa: Cara yang lebih ramah lingkungan untuk menunjukkan rasa hormat.
3. Jalur yang Jelas: Jalur radial yang panjang menanjak dari pusat, memungkinkan para tetua untuk berjalan di beberapa bagian dengan tenang.
4. Penawaran Terbatas Liburan: Taman pahat batu dibuka selama Festival Musim Semi, sebuah kesempatan langka. 5. Mudah Direncanakan: Menghubungkan Jalan Tua Huwei, Pabrik Gula, dan Museum Boneka, perjalanan sehari ini akan terasa begitu mudah.
6. Foto-foto Indah: Atap bangunan, pola guntingan kertas, ukiran batu, dan bayangan pepohonan—setiap langkah menciptakan pemandangan yang berbeda.
⸻
Rencana Perjalanan Jalan Kaki Setengah Hari (Silakan Ditiru)
• Pagi: 07.30 Tiba → Gerbang Gunung → Lukisan Warna-warni → Dek Observasi → (Saat liburan) Tur Taman Ukiran Batu
• Makan siang: Turun gunung untuk menikmati camilan lokal → Kunjungi Pabrik Gula Huwei/Museum Boneka Yunlin atau Jalan Tua.
• Malam: Nikmati camilan dan suvenir khas Huwei, lalu kembali.
⸻
Ulasan Makanan (dengan alamat!) - Setelah mengunjungi kuil, tenangkan perut Anda. • Mie Angelica dan Bebek Wang
Alamat: No. 37-8, Jalan Minsheng, Kotapraja Huwei, Kabupaten Yunlin.
Saya memesan: Mie Angelica dan Bebek dengan Nasi Lemak Bebek. Kuahnya hangat, bening, dan beraroma herbal tanpa terlalu kuat. Daging bebeknya empuk dan tidak amis, dan aroma lemak bebek dari nasinya sangat cocok. Semangkuk mi ini sempurna setelah menaiki tangga.
Mengapa kami merekomendasikannya: Perputaran cepat, harga terjangkau, dekat dengan pusat kota, dan mudah diakses.
• Huzhentang (Cabang Asli)
Alamat: No. 147, Jalan Ziqiang, Kotapraja Huwei, Kabupaten Yunlin.
Saya memesan: Tiger Moon BBQ dengan cheesecake ubi jalar. Kulitnya kenyal dan isiannya memiliki rasa manis alami ubi jalar. Kotak mi ini cocok untuk dibawa pulang, jadi Anda tidak perlu khawatir mobil Anda akan kotor.
Alasan direkomendasikan: Ini adalah hidangan khas Huwei, baik dari segi tampilan maupun rasa, menjadikannya hidangan penutup yang sangat menenangkan untuk mengakhiri hari Anda.
Untuk cita rasa tradisional, cobalah Tangshan Rouyuan Wan Kueh (semangkuk kue beras) di No. 90, Jalan Fumin, Kotapraja Huwei, Kabupaten Yunlin (kue beras ini memiliki setengah kuning telur dan aroma bawang merah gorengnya pas).
Tips Praktis (Menghindari Lubang Jalan/Keamanan/Lalu Lintas) 💡
• Waktu Terbaik: 08.00–10.00 atau 15.00–17.00 untuk cahaya latar yang lembut dan bayangan yang indah. Harap berhati-hati saat matahari tengah hari.
• Pakaian: Disarankan untuk menggunakan sepatu anti selip karena banyaknya anak tangga dan daun-daun berguguran, yang dapat menjadi licin. Angin pegunungan di musim panas dapat menyebabkan suhu udara turun 2–3 derajat Celcius.
• Etika: Harap pelankan suara Anda di tempat ibadah; Jangan melewati meja altar atau berpegangan pada benda apa pun. • Khusus Liburan: Untuk mengunjungi Taman Ukiran Batu/Gedung Rias, silakan periksa situs web resmi dan halaman Facebook untuk pengumuman dari hari pertama hingga keempat Tahun Baru Imlek.
• Transportasi: Disarankan untuk berkendara atau menumpang kendaraan; harap mengalah kepada kendaraan lain di jalan di area terbuka dan hindari parkir liar.
• Jam Buka: Jam ibadah umum: 07.00–19.00 (buka sepanjang tahun; tergantung ketersediaan).
⸻
Tips Fotografi (Gunakan ponsel Anda untuk mengambil foto) 📸
1. Atap Pelana yang Dicat: Sudut 45° dengan lentera dan plakat merah; warna yang lebih hangat menciptakan nuansa yang lebih meriah.
2. Atap Poros Panjang: Atur bubungan dan pagar secara diagonal untuk tampilan yang lebih bersih. 3. Dek Observasi: Posisikan 1/3 pemandangan di atas cakrawala, sisakan 2/3 untuk langit dan awan agar pemandangan lebih jernih.
4. Potret Ukiran Batu: Gunakan orang sebagai skala dan aktifkan mode potret untuk latar belakang yang buram sempurna. 5. Bayangan daun di latar depan: Gunakan lensa telefoto untuk memotret beberapa helai daun agar gambar lebih tiga dimensi dan suasana religius yang lebih tenang.
⸻
Informasi Dasar
• Kuil Chifa Mazu | No. 46, Xiyuan, Desa Dingxi, Kotapraja Huwei, Kabupaten Yunlin | 07.00–19.00
• Fitur | Dilarang membakar kertas joss, layanan penerangan lentera, dan area ukiran batu dengan waktu terbatas yang dibuka untuk festival.
• Lingkungan Sekitar | Pabrik Gula Huwei, Museum Boneka Yunlin, Jalan Tua Huwei (perpanjangan yang nyaman untuk berjalan-jalan)
Kuil Chifa Mazu | Area Ukiran Batu Mazu | Jalan Tua Huwei | Pabrik Gula Huwei | Mie Bebek Angelica Wang | Huzhentang
#Yunlin #Huwei #Kuil Chifa Mazu #NoJinPaperBurning #Kuil Mazu #Jianniang #Tembikar Gongzhi #Atraksi Yunlin #Masakan Huwei #Bebek Angelica Wang #Huzhentang #Yunlin ⛩️🌤️