Langkah Pertama di Arab Saudi - Menjelajahi Jeddah di Laut Merah
#DuniaBerbeda #PengembaraanDunia #LahirUntukGurun
Panduan Perjalanan Jeddah: Kota terbesar kedua di Arab Saudi, yang terletak di pesisir timur Laut Merah, merupakan pintu gerbang menuju kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah.
Karena perjalanan ini merupakan keputusan spontan, saya tidak melakukan banyak persiapan. Saya hanya ingin memanfaatkan liburan Hari Buruh untuk menjelajahi tempat-tempat baru.
Pertama, saya tidak menukar uang sebelumnya; saya menggunakan kartu kredit di seluruh Arab Saudi, yang sangat praktis.
Kedua, saya tidak membuat rencana perjalanan. Saya hanya memesan Jeddah dan Riyadh sebagai tujuan saya dan mengurus transportasi dan akomodasi terlebih dahulu. Saya terutama menggunakan Uber dan Careem untuk transportasi lokal, yang sangat praktis. Transportasi umum di Jeddah umumnya cukup buruk. Namun, berkendara ke sana jauh lebih murah. Harga bensin hanya setengah dari harga di Tiongkok.
Ketiga, saya memilih Hotel Sheraton di tepi Laut Merah. Anda benar-benar dapat melihat laut begitu Anda membuka tirai. Di malam hari, Anda dapat berlari dan berjalan di sepanjang Corniche, tempat Anda akan melihat banyak keluarga lokal berpiknik bersama. Demi keamanan, saya sarankan memilih hotel yang lebih baik. Hanya ada sedikit orang Tionghoa di Jeddah, dan banyak orang mengira kami orang Jepang atau Korea.
Keempat, jika Anda tiba di hari Jumat, bersiaplah karena banyak tempat tutup pada siang atau pagi hari, karena akhir pekan mereka jatuh pada hari Jumat dan Sabtu.
Lima Tempat Wisata yang Direkomendasikan
-Kota Tua Jeddah (Al-Balad): Disebut sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, kota ini memiliki banyak bangunan karang abad ke-19, seperti Rumah Nasif dan Museum Rumah Matbouli. Menyusuri jalan-jalan sempitnya seperti kembali ke masa lalu. Jangan pergi di hari Jumat, karena hampir sepi.
-Jeddah Corniche: Jalan setapak sepanjang 30 kilometer yang sempurna untuk berjalan kaki dan bersepeda, menikmati pemandangan Laut Merah dan Air Mancur Raja Fahd yang ikonis.
-Al Tayebat International City: Kompleks museum yang memamerkan sejarah, budaya, dan seni Saudi. Arsitekturnya sangat mirip dengan Kota Tua.
-Air Mancur Raja Fahd: *Air mancur tertinggi di dunia, dengan semburan air mencapai 312 meter. Cukup biasa saja, dan saya tidak terkesan. Masjid Terapung Jeddah: Masjid menakjubkan ini, yang dibangun di atas laut, sangat spektakuler saat matahari terbenam. Bahkan hanya duduk diam dan mendengarkan desiran angin laut pun sungguh menenangkan.
Keenam, Makanan: Saya memiliki selera makan Tionghoa, dan makanan Tionghoa di Jeddah patut dipuji; sungguh luar biasa. Saya sangat merekomendasikan Jixinyuan.
Ketujuh, Peringatan: Hormati adat Islam dan hindari minum alkohol, merokok, dan pakaian terbuka di tempat umum, terutama bagi wanita. Di Arab Saudi, rok tidak dianggap sebagai norma; lengan panjang dan celana panjang adalah norma, yang memberikan perlindungan dari sinar matahari.
Kemampuan bahasa Inggris secara keseluruhan di sini tidak setinggi di UEA, sehingga berkomunikasi dengan mengenakan rok bisa menjadi tantangan. Disarankan untuk mengunduh perangkat lunak penerjemahan terlebih dahulu.