"Ia terpotong di keempat sisinya, dan berdiri sendiri di tengah-tengah awan." Puncak gunung itu seperti sebuah panggung.
Yuntaishan, yang terletak di utara Kabupaten Shibing, merupakan bentang alam karst dolomit yang berjarak 13 kilometer dari pusat kabupaten. Kawasan Pemandangan Yuntaishan, komponen utama Kawasan Pemandangan Nasional Sungai Wuyang, terdiri dari puncak-puncak Yuntaishan, Waiyingtai, Jiaodingshan, dan Datian'ao.
Yuntaishan meliputi area seluas kurang lebih 210 kilometer persegi. Puncak utamanya, Tuanlunyan, menjulang 1.066 meter di atas permukaan laut, menyembul dari pegunungan di sekitarnya. Puncaknya yang diselimuti kabut dan awan menyerupai teras, sehingga dinamai Yuntaishan. Pada tanggal 23 Juni 2014, pertemuan Komite Warisan Dunia ke-38 yang diadakan di Doha, Qatar, meninjau dan menyetujui tahap kedua pengajuan Warisan Dunia Karst Tiongkok Selatan, yang menampilkan Yuntaishan di Shibing, Guizhou, dan situs-situs lainnya. Yuntaishan menjadi situs Warisan Dunia ketiga di Provinsi Guizhou.
Yuntaishan dicirikan oleh ekologi alamnya yang murni, keajaiban astronomi, puncak dan perairan yang menakjubkan, reruntuhan Buddha, dan kuil Tao kuno, di antara berbagai daya tarik alam dan budaya lainnya. Luasnya mencapai 47 kilometer persegi. Terbagi menjadi dua kawasan wisata utama, Yuntaishan dan Paiyunguan, Yuntaishan menawarkan 24 destinasi wisata terencana, yang menampilkan hampir 400 spesies tumbuhan langka dan hampir 100 spesies hewan berharga. Dikenal sebagai "harta karun tumbuhan dan hewan", Yuntaishan merupakan surga petualangan dan eksplorasi di Guizhou timur.
Dari puncaknya, pengunjung memandang ke kejauhan, menyaksikan ribuan puncak yang diselimuti kabut, bagaikan naga putih yang menggelinding. Puncak-puncak yang aneh menjulang, dan bebatuan yang mengerikan menembus langit, memperlihatkan kemegahannya. Lembah-lembah yang dalam dipenuhi tanaman merambat kuno yang meliuk, monyet-monyet gunung memanjat, dan burung-burung berkicau. Cahaya pagi menyinari hutan pinus, memancarkan aroma yang lembut. Burung-burung sariawan menari di dahan-dahan, bernyanyi nyaring. Pohon-pohon pinus kuno berdiri tegak, bergoyang tertiup angin pegunungan. Pemandangan yang mempesona ini telah mendapatkan pujian dari penyair sebagai "burung terindah di pegunungan."