Perjalanan ke Penang, Malaysia | Mengalami Budaya Nyonya
Itinerary kali ini:
1️⃣ [Museum Peranakan]: Budaya Peranakan, rumah mewah Peranakan yang kaya, tempat untuk berfoto Peranakan (tiket masuk gratis), dan banyak koleksi berharga.
2️⃣ [Gereja St. George]: Sedang dibangun, tersedia kesempatan berfoto
3️⃣ [Little India]: Kari, Sam Kok Do, dan kerajinan tangan tersedia
4️⃣ [Jalan Mural]: Suvenir dan mural di sepanjang jalan, jangan beli makanan
5️⃣ [Long San Tang Qiu Gongsi]: Aula leluhur terindah, suasana yang kaya
Rekomendasi Makanan:
✔ Mie Udang Qingwu: Berbintang Michelin, tunggu lama, beli makanan di restoran sebelah, dan pesan daging babi panggang dan ceker ayam di Mie Udang Qingwu.
✔ Mo Dingbiao Nyonya Kueh (warna-warni, lengket, rekomendasi Michelin). Hotel George menawarkan teh sore Peranakan! 👍
Museum Peranakan
• Lokasi: 29 Church Street, George Town, Penang, Malaysia.
• Dibangun: 1895
• Jam Buka: Senin hingga Minggu, pukul 09.30 - 17.00.
• Tiket Masuk: RM25 untuk dewasa, RM12 untuk anak-anak.
Asal-usul Sejarah
Awalnya merupakan kediaman pribadi dan kantor Kapitan Zheng Jinggui, seorang Tionghoa, museum ini kemudian dibeli dan direnovasi oleh seorang pengembang real estat dan kolektor barang antik, yang mengumpulkan lebih dari 1.000 barang antik dan mengubahnya menjadi museum pribadi terkemuka di Malaysia.
Gaya Arsitektur
Gaya keseluruhannya adalah Straits Eclectic, dengan kolom besi cor dari Permukiman Selat Inggris yang kontras dengan dinding bata merah Minnan, ubin lantai berkaca impor dari Belanda yang dipadukan dengan ukiran kayu Teochew, dan kaca patri Skotlandia yang melengkapi ibu kota Romawi di lorong, menciptakan gaya Nanyang yang klasik.
Pameran Budaya
• Koleksi Lengkap: Museum ini menyimpan ribuan barang antik dan koleksi, termasuk furnitur indah, porselen, pakaian, dan set teh timah. Pakaian Peranakan menggabungkan elemen-elemen seperti renda, sulaman, tule, dan manik-manik, menampilkan estetika yang unik.
• Rekonstruksi Gaya Hidup: Koleksi ini ditempatkan di lingkungan aslinya, menciptakan kembali gaya hidup keluarga Tionghoa perantauan di Penang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Contohnya meliputi layar berlapis emas, adegan ruang pengantin, gaun pengantin berbahan brokat Songji Melayu yang dihiasi sulaman emas Fujian, dan mangkuk porselen Jingdezhen biru-putih berisi nasi lemak, yang menampilkan perpaduan beragam budaya.
• Integrasi Beragam Agama: Di kuil keluarga, pangsit beras Nyonya dipersembahkan di hadapan patung Guanyin berlapis emas, dan kaligrafi Alquran tergantung di samping prasasti kayu leluhur, yang mencerminkan keseimbangan yang rapuh dari beragam agama.
Koneksi Film dan Televisi
Area ini pernah menjadi lokasi syuting serial televisi seperti "The Little Nyonya" dan "Night Light." Popularitas acara-acara ini telah menarik semakin banyak pengunjung untuk merasakan budaya Nanyang dan budaya Nyonya.
Selain itu, terdapat Museum Nyonya di Malaka, yang, seperti Museum Tionghoa Rantau Penang, merupakan tempat terkemuka yang memamerkan budaya Nyonya.