Shaoxing Xinchang | Permata tersembunyi di Zhejiang timur ini benar-benar menghancurkan pertahanan saya!
| Permata tersembunyi di Zhejiang timur, saya benar-benar terpesona! 🌆Xinchang, Shaoxing | Permata tersembunyi di Zhejiang timur, saya benar-benar terpesona!
Hai teman-teman terkasih👋, hari ini saya ingin bercerita tentang kota permata yang telah lama saya kagumi, namun sangat diremehkan, yang selalu saya kenang: Xinchang, Shaoxing. Tak berlebihan jika saya bilang bahwa setelah kunjungan pertama, kota ini seperti benih yang tertanam di hati saya, terus-menerus memikat saya untuk kembali lagi.
🏞️Pemandangan yang puitis, pemandangan yang tak berujung memikat
Pegunungan Xinchang sungguh memukau pada pandangan pertama. Sembilan belas puncak, saling terhubung, menjulang dari tanah seperti susunan layar atau pedang tajam yang terhunus🗡️. Terbungkus kabut, pegunungan ini terasa seperti mengembara ke negeri dongeng, di mana Anda mungkin saja bertemu dengan seorang pendekar pedang yang terbang tinggi. Mendaki puncak gunung, kita dapat memandang ke bawah ke arah desa-desa, ladang, dan sungai. Pegunungan dan sungai terbentang bagai lukisan tinta yang perlahan berkembang, sapuan kuas alam yang agung sekaligus halus.
Air, khususnya, adalah jiwa Xinchang. Danau Wozhou, sebening kristal, memantulkan hijaunya pegunungan dan pepohonan di tepiannya. Riak-riak dari perahu melintasinya, memecah bayangan zamrud danau. Aliran danau yang lembut menyuburkan tanah dan melahirkan momen-momen puitis yang tak terhitung jumlahnya. Nenek-nenek mencuci pakaian di tepi sungai, anak-anak bermain air, dan sesekali ikan melompat dari permukaan menciptakan pemandangan kota air yang paling autentik dan membumi, surga yang tenang yang mengingatkan pada surga.
🏯Pesona kuno, gema sejarah yang membentang ribuan tahun
Kota kecil ini kaya akan sejarah, jalan-jalan dan gang-gang kunonya menjadi kronik perjalanannya. Jalan Xinchang Barat membentang di bawah kaki Anda, diapit oleh bangunan-bangunan Dinasti Ming dan Qing dengan atap yang menjulang tinggi, balok-balok berukir, dan kasau yang dicat. Pintu dan jendela kayu memancarkan nuansa pedesaan. Memasuki toko-toko tua di sepanjang jalan, Anda akan melihat kerajinan tradisional di mana-mana. Para perajin kawakan, yang menganyam keranjang bambu atau mengukir patung batu, yang masing-masing merupakan warisan dari generasi ke generasi, membuat Anda merasa seolah waktu telah melambat di sini.
Kuil Buddha Agung yang berusia seribu tahun berdiri megah, dinding kuning dan ubin hitamnya dipenuhi aura Zen. Di dalamnya, Sang Buddha, sosok yang welas asih dan damai, menatap semua orang yang lewat. Melangkah masuk, lantunan Buddha yang merdu langsung menutup hiruk pikuk dunia. Berjalan menyusuri lorong-lorong dan menyentuh pilar-pilar batu kuno, beban sejarah menyelimuti Anda, seolah-olah Anda terhubung dengan para penganut agama ribuan tahun yang lalu, memulai pertemuan yang khusyuk.
🍱Rasa Cita Rasa: Nikmati Cita Rasa Terbaik
Kuliner Xinchang adalah suguhan magis yang memikat selera Anda. Kue beras goreng Xinchang adalah hidangan khas lokal. 🌟 Kue beras yang lembut dan kenyal ini dipadukan dengan acar sawi segar, irisan daging babi, dan telur, yang ditumis dengan api besar untuk menghasilkan aroma yang kaya dan tajam. Dalam sekali suap, aroma nasi, sayuran, dan daging menyatu sempurna di lidah, meninggalkan rasa bahagia. Pangsit talas, dengan kulitnya yang lembut dan kenyal serta isian talas dan daging cincang halus, langsung tercium aroma talas saat digigit, menciptakan cita rasa yang kaya dan beragam.
Para pedagang kaki lima bahkan lebih terkenal dengan harta karun tersembunyi mereka. Tulang domba direbus hingga berwarna putih susu yang kaya, dan rasa sumsum yang lezat langsung meledak di mulut Anda dalam sekali suap. Panekuk musim semi, yang dibalut beragam lauk, memiliki lapisan tipis beraroma gandum dan isian berlapis yang kaya rasa, membuatnya tak tertahankan. Di sini, setiap kelezatan merupakan bukti kehidupan penduduk Xinchang, yang dijiwai rasa nostalgia yang mendalam.
🎉 Permata tersembunyi, pelarian santai dari keramaian.
Dibandingkan dengan keramaian destinasi wisata populer, Xinchang terasa seperti surga yang terlupakan. Di sini, Anda tidak perlu berdesak-desakan untuk check-in; Anda cukup bersantai dan menikmati perjalanan Anda. Temukan B&B di tepi sungai, bangun dengan suara kicau burung, dan buka jendela untuk menikmati pemandangan pegunungan hijau dan air jernih yang menakjubkan. Pada siang hari, jelajahi permata tersembunyi di sekitarnya atau bergabunglah dengan penduduk desa setempat memetik teh dan rebung di pegunungan, rasakan kehidupan pedesaan yang autentik. Di malam hari, tataplah bintang-bintang yang berkelap-kelip dari halaman Anda, diselimuti oleh ketenangan dan kenyamanan kota yang telah lama hilang.
Xinchang, kota kecil yang kurang dikenal ini, menawarkan keindahan tak berujung, pesona kuno, dan hidangan lezat. Begitu Anda menginjakkan kaki di sana, Anda akan terpikat, terpikat oleh pesonanya yang halus. Janjikan Anda akan menemukan waktu untuk merasakan pesonanya yang unik; percayalah, Anda akan terpikat dan tak ingin pergi.