Perjalanan sehari yang singkat namun menyenangkan ke Daegu
#RencanaPerjalanan #DaeguTravel #DaeguDayTrip
Perjalanan Sehari di Daegu yang Singkat namun Seru
Maafkan saya karena menganggap Daegu hanya sebagai titik transit. Selama tiga tahun terakhir, saya sering bepergian dari Seoul ke Daegu. Berkat ini, saya menyadari bahwa Daegu adalah kota yang sungguh menawan dengan banyak objek wisata, makanan lezat, dan banyak hal untuk dilihat.
🚆 Perjalanan Kereta KTX
Perjalanan dari Seoul ke Stasiun Dongdaegu dengan KTX membutuhkan waktu kurang dari dua jam. Sempurna untuk perjalanan sehari, bukan? Saya lebih sering naik kereta dari Stasiun Yeongdeungpo daripada Stasiun Seoul, dan karena perbedaan harganya tidak terlalu besar, saya sering naik kelas satu.
Keuntungan kelas satu adalah ruang kaki yang lebih luas dan air minum kemasan serta kacang-kacangan gratis. Namun, perjalanan yang nyaman bergantung pada keberuntungan sesama penumpang!
💜 Tur Modernisasi Daegu
Saya tiba di Provinsi Gyeongsang hanya dalam dua jam. Saya sangat menyukai KTX. Tema perjalanan Daegu hari ini adalah tur sejarah modernisasi! Saya akan menuju Stasiun Banwoldang atau Stasiun Jungangno.
Ada banyak halte bus, termasuk Stasiun Dongdaegu atau Pusat Transfer Kompleks Stasiun Dongdaegu. Anda juga bisa naik kereta bawah tanah, jadi pilihlah yang paling sesuai dengan jadwal Anda. Waktu adalah uang saat bepergian. :) Saya naik kereta bawah tanah dan turun di Stasiun Banwoldang. Awali perjalanan Daegu Anda dengan makan siang!
🩷 Hidden House
✅️ Lantai 1, 46-23 Dongseong-ro 1-gil, Jung-gu, Daegu
✅️ Jam buka: 11.00-21.00 / Tutup setiap Selasa
Jika Anda berjalan menyusuri gang sempit, Anda akan menemukan restorannya, hampir seperti keajaiban. Restorannya tersembunyi, tetapi semua orang tahu ini restoran yang bagus, jadi mereka cepat menemukannya. Ini Hidden House, restoran Italia tempat saya akan makan siang hari ini.
Restorannya kecil dan nyaman dengan hanya beberapa meja, tetapi suasananya bersih dan hangat. Pizza Hidden House menarik perhatian saya, tetapi terlalu banyak untuk dua orang, jadi saya menyerah dan memesan dua pasta.
Pasta krim pancetta adalah pasta krim pedas dengan bacon Italia. Saya tidak tahan makanan pedas, tetapi tingkat kepedasannya pas untuk saya.
Sebagai pecinta pesto basil, Pasta Basil Hidden House adalah favorit saya! Kombinasi sempurna antara udang, arugula, dan semua bahan favorit saya, jadi rasanya sungguh lezat.
💜 Rumah Lee Sang-hwa
✅️ Gyesan-dong 2-ga, Jung-gu, Daegu
✅️ Jam Buka: 09.00 - 18.00 (17.30 di musim dingin)
Daegu memiliki gang-gang yang dirancang dengan baik. Setiap gang menampilkan objek wisata Daegu yang mudah dinavigasi, dan dindingnya dihiasi informasi tentang tokoh sejarah, puisi, dan lukisan, menawarkan banyak hal untuk dilihat.
Menelusuri gang-gang Daegu, Anda akan menemukan rumah-rumah tua yang terawat baik. Saya menemukan Rumah Lee Sang-hwa secara tidak sengaja. Meskipun saya tidak diundang, suasananya sangat ramah, jadi saya merasa nyaman untuk masuk.
Halaman depan Rumah Lee Sang-hwa, dengan pepohonan yang dipenuhi buah delima kuning muda, menciptakan suasana yang nyaman. Anda juga dapat melihat prasasti batu untuk puisi terkenal penyair Lee Sang-hwa, "Does Spring Come to the Stolen Fields?"
Pada hari musim panas seperti hari ini, rindangnya pepohonan menghadirkan suasana hangat dan ramah, menjadikannya tempat yang sempurna untuk bersantai dengan pintu terbuka. Namun, tempat ini membangkitkan kenangan masa-masa kelam yang kita pelajari di buku pelajaran, meninggalkan kesan pahit-manis.
🩷 Rumah Seo Sang-don
✅️ 83-1 Gyesan-dong 2-ga, Jung-gu, Daegu
✅️ Jam Buka: 09.00 - 18.00 (17.30 di musim dingin)
Di dekat Rumah Lee Sang-hwa terdapat Rumah Seo Sang-don. Seo Sang-don, seorang aktivis nasionalis pada masa pemerintahan Raja Gojong, mengusulkan Gerakan Penebusan Utang Nasional pada tahun 1907.
Meskipun Rumah Seo Sang-don dan Lee Sang-hwa tampak serupa, struktur dan ukurannya sedikit berbeda. Halaman depan Rumah Seo Sang-don yang terbuka lebih luas dan rapi, dan pemandangan dapur tua membuatnya terasa seperti lokasi syuting drama.
Rasanya seperti berkeliaran di rumah-rumah kosong, yang sebenarnya bukan bagian dari rencana saya, tetapi saya pikir itulah kenikmatan sejati dari bepergian.
💜 Katedral Gyesan
✅️ 71-1 Gyesan-dong 2-ga, Jung-gu, Daegu
Katedral mungkin terasa agak asing dalam rencana perjalanan, tetapi saya senang mengunjungi katedral dan kuil saat bepergian, apa pun agama saya.
Banyak orang mengunjungi kuil yang terdaftar sebagai Situs Warisan Budaya Dunia di Korea, tetapi kecuali beberapa kuil terkenal seperti Katedral Myeongdong dan Katedral Jeondong, katedral jarang dikunjungi sebagai objek wisata.
Gaya arsitektur katedral Korea sebagian besar merupakan perpaduan gaya Gotik dan Korea, menciptakan tampilan megah namun bersahaja yang sungguh menawan.
Alasan terpenting untuk mengunjungi katedral adalah suasananya yang tenang dan khusyuk. Bahkan tanpa mengaku dosa kepada pendeta, berdoa di hadapannya dapat menenangkan, seolah-olah beban telah terangkat dari hati.
Katedral Gyesan baru-baru ini menjadi lokasi syuting drama populer "Cheated by a Tale", jadi saya rasa tempat ini akan semakin populer. Ingatlah untuk mengamati misa dengan tenang dari luar!
🩷 Tangga Gerakan 1 Maret
✅️ 881-3 Dongsan-dong, Jung-gu, Daegu
Pada tanggal 8 Maret 1919, seminggu setelah Gerakan 1 Maret di Seoul, gerakan yang sama terjadi di Daegu. Tangga ini, yang terdiri dari sekitar 90 anak tangga, merupakan situs penting yang sarat akan sejarah.
Dindingnya yang dipenuhi tanaman ivy dihiasi dengan foto-foto lama Daegu, menawarkan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu dan masa kini kota ini.
💜 Bukit Cheongna
✅️ 424 Dongsan-dong, Jung-gu, Daegu
Saat Anda menaiki Tangga Gerakan 1 Maret, Anda akan mencapai Bukit Cheongna, yang sering disebut Montmartre-nya Daegu. Dulunya merupakan kawasan pemukiman para misionaris seiring penyebaran agama Kristen di awal abad ke-20. Rumah-rumah bergaya Barat juga dapat ditemukan di sini, begitu pula Grace Garden, tempat para misionaris dan keluarga mereka dimakamkan.
🩷 Pasar Malam Seomun
✅️ 50 Dalseong-ro, Jung-gu, Daegu, Stasiun Pasar Seomun
✅️ Jam Buka: 19.00 - 22.30 / Tutup setiap Selasa
Pasar Seomun Daegu membuka pasar malamnya pukul 19.00. Karena selalu ramai, berjalan kaki dapat membantu Anda menghindari kerumitan parkir.
Pasar ini ramai dengan energi. Pasar dipenuhi dengan beragam makanan yang tampak lezat, dan aroma makanan yang lezat memenuhi udara, membuat perut saya bereaksi. Namun, porsi makanan kami terbatas, jadi jelajahi kios-kios untuk melihat apa yang tersedia dan kunjungi kios-kios yang saya incar.
Sebaiknya pesan meja lebih awal. Semakin dekat, semakin ramai, dan semakin jauh, semakin banyak meja! Saya harus sampai ke meja terakhir, tetapi berkat itu, saya bisa menikmati makanan dengan tenang.
Bahkan jika Anda berada di Pasar Seomun, cobalah Daegu Makchang. Rasanya lezat tanpa bau amis. Saya sangat menikmati pad thai, sate ayam, dan sushi bulgogi daging sapi, bersama bir yang saya beli dari toko swalayan terdekat. Setelah selesai makan, harap buang sampah Anda di tempat sampah yang disediakan di depan, dan mereka akan membersihkannya.
💜 Daegu Starbucks Cabang Jongno Gotaek
✅️ 58 Jongno 2-ga, Jung-gu, Daegu
✅️ Jam Operasional: 08.00 - 22.00
Perjalanan ke Daegu diakhiri dengan kopi. Saya naik kereta bawah tanah dari Stasiun Cheongna Hill ke Stasiun Banwoldang. Saya tiba di Jongno Gotaek Starbucks, cabang eksklusif di Daegu.
Keindahan malam Starbucks Jongno Gotaek di Daegu, dengan hanok (rumah tradisional Korea) yang tenang bermandikan cahaya lembut, terasa lebih indah. Saya duduk di area tempat duduk luar ruangan yang nyaman dan kembali ke dalam ketika minuman saya tiba. Ada menu spesial yang hanya tersedia di cabang Jongno Gotaek di Daegu, jadi patut dicoba.
Setelah menyelesaikan perjalanan Daegu yang memuaskan, saya kembali ke Stasiun Dongdaegu untuk naik KTX. Satu detik, sepuluh menit, satu jam. Waktu yang berlalu begitu cepat terasa seperti mimpi.