Setengah Hari di Marseille: Rasakan Romantisme Prancis yang Kasar di Pelabuhan Tua dan Sinar Matahari
Di pagi hari, Pelabuhan Tua Marseille masih diselimuti kelembapan laut. Dengung mesin perahu nelayan, bercampur kicauan burung camar, membangunkan kota dari tidurnya. Dari kafe-kafe terbuka di dermaga, aroma espresso yang dibakar tercium di udara. Seorang pria tua berkemeja bergaris, menggenggam croissant, menyapa kapten kapal dalam bahasa Prancis dengan aksen Provençal. Inilah Marseille yang paling autentik, tanpa kecanggihan Paris, tetapi memiliki energi yang menggetarkan hati.
Berjalan ke utara menyusuri Pelabuhan Tua, garis besar Ile d'If tampak menjulang di atas laut biru. Pulau ini, yang dipopulerkan oleh novel "The Count of Monte Cristo", masih mempertahankan dinding batunya yang berbintik-bintik dan sel-sel penjara yang remang-remang. Dari puncak menara, biru Mediterania membentang hingga cakrawala, dan angin laut yang berpadu butiran garam membangkitkan bisikan legenda Alexandre Dumas melalui guratan batu.
Matahari siang semakin terik, dan berbelok ke gang-gang sempit kota tua terasa seperti memasuki labirin yang sejuk dan teduh. Jendela-jendela warna-warni miring di jalanan berbatu. Socca (panekuk buncis) yang baru dipanggang berjajar di etalase kaca toko roti, kulitnya yang keemasan berkilau minyak, gigitannya diresapi aroma biji-bijian. Semilir angin berpadu dengan aroma rempah-rempah Arab. Sesekali, seorang perempuan berjilbab lewat, membawa sekeranjang sayuran. Jalinan percakapan bahasa Prancis dan Arab mengisyaratkan masa lalu kota yang beragam.
Malam harinya, saat kami kembali ke Pelabuhan Tua, matahari terbenam mewarnai air dengan warna kuning keemasan. Para nelayan duduk di sisi perahu mereka, memilah jala, para turis menikmati matahari terbenam dengan es krim, dan alunan akordeon para pengamen jalanan mengalun di atas air yang berkilauan. Meskipun tidak ada objek wisata unggulan untuk dikunjungi, Marseille dikenal dengan jalan-jalan dan gang-gangnya yang biasa saja. Berbeda dengan kota-kota Prancis lainnya, Marseille, dengan pesonanya yang sederhana dan bersahaja, mewujudkan romansa Prancis selatan yang paling memikat.