Tur Malaysia Bagian 2: Alor Setar
Jitra terhubung langsung ke Bandara Kepala Batas Sultan Abdul Halim dan Alor Setar. Meskipun kecil, kota ini cukup nyaman bagi pengunjung yang baru pertama kali berkunjung. Bahasa Inggris sederhana, Kanton, dan sedikit bahasa Mandarin digunakan, sehingga memudahkan komunikasi.
Sarapan: Ikuti penduduk setempat. Mereka sering memesan kueh chee (sup yang mirip dengan ramuan obat) yang terbuat dari tepung terigu dan mi, mi tikus goreng (mirip mi jarum perak), dan bihun (dengan pilihan kuey teow, hor fun, bihun beras, dll.). Pilihan lainnya adalah teh ping, kopi, atau yuan yang (sejenis bihun). Kebanyakan orang memesan kopi.
Setelah menyantap hidangan yang memuaskan, perhentian pertama kami adalah Museum Padi untuk mempelajari proses penanaman padi. Sebuah lukisan raksasa di atap menampilkan panggung berputar 360 derajat, yang menjelaskan sejarah pertanian dan evolusi budidaya padi saat ini. Foto yang diambil di lantai atas dapat dicetak di tempat. Di dalam, museum memamerkan produk-produk berbahan dasar beras (mi beras, hor fun, kue, dll.) dan berbagai peralatan pertanian. Menghargai makanan adalah hal yang terpenting. Saya bertemu dengan seorang pria yang juga menanam teh beras hitam. Ia memperkenalkan diri dalam bahasa Kanton, yang membuat kami merasa lebih dekat. Lantai basement memiliki berbagai area pameran tempat Anda dapat melihat dan mencobanya. Saran menginap: 1 jam.
Kemudian kami pergi ke Aman Central, sebuah pusat perbelanjaan besar di Alor Setar, Kedah, Malaysia. Pusat perbelanjaan ini menawarkan ritel, tempat makan, dan bioskop. Ini adalah pusat perbelanjaan terbesar di Kedah, bersebelahan dengan Menara Telekomunikasi Alor Setar dan memiliki tempat parkir.
Karena dekat dengan Thailand, saya menikmati makanan Thailand. Roti panggang tebal kukus dengan saus kaya sangat lezat. Mi perahu harganya MYR0,6 per buah, dan ukurannya pas sekali gigit, cocok untuk mereka yang memiliki perut kecil. Anda dapat mencoba beberapa dan menumpuknya seperti sushi di conveyor belt. Waktu tunggu untuk makanan kami cukup lama. Saya bertanya kepada seorang teman dan mereka mengatakan bahwa ini karena mereka tidak menyediakan hidangan siap saji dan dibuat sesuai pesanan, yang membutuhkan waktu. Perkiraan waktu: 1,5 jam.
Di luar terlalu panas, jadi saya mampir untuk makan siang dan berbelanja. Gerai ritelnya antara lain Parkson, Lotus, dan Beryl's Chocolate, dan Anda juga bisa menikmati susu Thailand. Jika Anda ingin menukar mata uang lokal, ada toko penukaran mata uang di lantai G plaza. Nikmati banyak pilihan belanja dan beragam makanan—dua hal yang bisa Anda nikmati sekaligus.
Perhentian terakhir kami di Alor Setar hari ini: Di seberang Pecinan terdapat Jalan Shanghai, sebuah jalan yang mirip pasar malam. Saya mencoba bak kut teh lokal dan hidangan atom India yang lezat, yang diisi dengan santan. Wajib dicoba: ikan pari. Ada juga pilihan salad asam pedas Thailand, es krim kacang merah warna-warni, sayap ayam panggang, masakan Taiwan dan Thailand, dan masih banyak lagi. Menunya menawarkan beragam hidangan, dan rasanya pun beragam, jadi temukan favorit Anda.
Tip:
Jika tiba dengan penerbangan domestik, kami sarankan untuk menginap di Alor Setar, di mana terdapat lebih banyak pilihan hotel baru. Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit berkendara dari Alor Setar ke Jitra.
📍RESTORAN SERI JITRA 888 Desa Thailand
Jalan Tanpa Nama, Jitra, Kedah, Malaysia
📍 Museum Padi Muzium Padi
Jalan Gunung Keriang, Alor Setar, Kedah
📍Aman tengah, Alor setar, Malaysia
Aman Central, 1, Darul Aman Hwy, Kampung Lubok Peringgi, 05100 Alor Setar, Kedah, Malaysia
📍Boat Noodes, Aman tengah, Alor setar, Malaysia
📍 Pecinan Pujasera Kota Pecinan
Jalan Tunku Abdul Rahman Putra, Alor Setar, Malaysia
#jutra #MuziumPadi #ricemuseum #alorsetar