Asakusa Shrine terletak di Distrik Taito, Tokyo, bersebelahan dengan Kuil Senso-ji yang terkenal. Meskipun area ini tidak terlalu luas, tempat ini merupakan salah satu properti budaya penting di Jepang. Kuil ini didirikan pada tahun 628 M dan memuja tiga tokoh yang dihormati, yaitu Haji no Makatari, Hinokuma Hamanari, dan Hinokuma Takenari, yang dianggap sebagai penjaga wilayah Asakusa. Arsitektur kuil ini mengusung gaya "Gongen-zukuri" khas periode Edo, yang dikenal dengan ukiran kayu yang indah, atap berlapis tembaga, dan taman yang tenang. Dikelilingi oleh pohon ginkgo dan pinus yang berusia ratusan tahun serta bunga sakura musiman, tempat ini menciptakan suasana yang khidmat dan damai, kontras dengan keramaian Kuil Senso-ji. Masuk ke kuil ini gratis, dan biasanya buka dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Stasiun terdekat adalah Stasiun Tokyo Metro Asakusa, yang berjarak sekitar 3 menit berjalan kaki.
Saat mengunjungi Asakusa Shrine secara langsung, saya sangat terkesan dengan sejarah panjangnya dan suasana yang tenang. Pohon-pohon tua menjulang di dalam area kuil, dengan bunga sakura yang menghiasi bangunan kuil berwarna merah terang di musim semi dan daun ginkgo emas yang berguguran di musim gugur, seolah-olah waktu berhenti di sini. Berbeda dengan Kuil Senso-ji yang ramai, tempat ini menawarkan rasa kesakralan dan ketenangan. Festival tahunan "Sanja Matsuri" yang diadakan pada bulan Mei adalah salah satu dari tiga festival besar di Tokyo, penuh dengan keceriaan dan semangat, menampilkan budaya Edo tradisional. Pada hari-hari biasa, tempat ini sangat cocok untuk berdoa dengan tenang, mengagumi detail arsitektur, atau menikmati perubahan musim di taman. Baik Anda seorang pecinta budaya, penjelajah sejarah, atau hanya mencari momen kedamaian, tempat ini adalah surga spiritual di tengah kota Tokyo. Disarankan untuk menggabungkan kunjungan ini dengan atraksi Asakusa di sekitarnya untuk perjalanan mendalam yang memadukan yang lama dan yang baru!
Lihat teks asli