Terletak di jantung Malta, kota bertembok kuno Mdina berdiri sebagai peninggalan megah abad pertengahan dan Barok yang memukau. Dikenal sebagai "Kota Sunyi", jalanannya yang berliku-liku, benteng-benteng yang menjulang tinggi, dan arsitektur megahnya membawa pengunjung ke era lain. Jika Anda pencinta sejarah, budaya, dan desain yang memukau, Mdina adalah permata yang tak boleh dilewatkan.
Asal-usul Mdina berawal lebih dari 4.000 tahun yang lalu, dengan pengaruh dari bangsa Fenisia, Romawi, Arab, dan Ksatria St. John. Setiap peradaban meninggalkan jejaknya, menciptakan perpaduan gaya arsitektur yang unik. Tembok-tembok kota yang megah dan gang-gang sempit yang berliku dirancang untuk pertahanan, namun tetap memancarkan pesona aristokrat.
1. Gerbang Mdina – Sebuah Pintu Masuk yang Megah
Saat Anda melangkah melewati Gerbang Mdina (dibangun pada tahun 1724), Anda akan disambut oleh mahakarya Barok yang memukau. Pintu masuk ikonis ini, dengan ukiran-ukiran indah dan strukturnya yang megah, menciptakan suasana megah kota ini. Para penggemar film mungkin mengenalinya sebagai lokasi syuting Game of Thrones (gerbang ini menggantikan gerbang King's Landing!).
2. Katedral St. Paul – Permata Barok
Katedral St. Paul, yang dirancang oleh arsitek Malta, Lorenzo Gafà, merupakan mahakarya arsitektur Barok. Fasad batunya yang berukir rumit, kubah megah, dan interiornya yang mewah—dihiasi fresko, lantai marmer, dan detail berlapis emas—menjadikannya salah satu gereja terindah di Malta.
3. Palazzo Falson – Rumah Bangsawan Abad Pertengahan
Istana abad ke-13 ini menawarkan sekilas kehidupan aristokrat dengan perpaduan elemen abad pertengahan dan Barok. Halaman, balkon kayu, dan koleksi barang antik di dalamnya menceritakan kisah masa lalu Mdina yang kaya.
4. Istana Vilhena – Kemegahan Barok
Dibangun oleh para Ksatria Malta pada abad ke-18, istana ini memiliki fasad yang mencolok dengan lambang-lambang pahatan dan halaman yang megah. Kini, istana ini menjadi tempat Museum Nasional Sejarah Alam, tetapi arsitekturnya saja sudah patut dikagumi.
5. Pemandangan Bastion – Sebuah Mahakarya Panorama
Kunjungan Anda tak akan lengkap tanpa menyusuri tembok benteng Mdina. Pemandangan panorama dari bastion membentang melintasi pedesaan Malta hingga ke Laut Mediterania—sempurna untuk menikmati matahari terbenam.
Tidak seperti kota lain di Malta, jalanan bebas mobil di Mdina (kecuali untuk penduduk setempat) menambah suasana tenang dan abadi. Palazzo, gereja, dan halaman tersembunyinya terpelihara dengan sangat baik sehingga berjalan-jalan di sini terasa seperti melangkah ke dalam lukisan Barok.
#Gelatravelling #Mdina #MaltaTravel #BaroqueArchitecture #SilentCity #TravelMalta #mdinamalta
Lihat teks asliDi wilayah atau bahasa pilihan Anda, tagar Momen Trip ini tidak akan mengarahkan Anda ke halaman tagar