Setelah menonton "Home at One Point", "Longing for Life", dan "Border Water Memories", saya tak henti-hentinya memikirkan hutan teh dan rumah-rumah Dai di Banna. Saya pergi ke sana berharap menemukan pemandangan yang mengingatkan pada alur ceritanya, dan hasilnya sungguh luar biasa—tidak ada kunjungan yang disengaja, hanya membenamkan diri dalam kehidupan sehari-hari, seolah-olah saya langsung masuk ke dalam adegan dari serial tersebut!
"Longing for Life" | Desa Manyuan: Asap Tersembunyi Kompor Bambu
📍Lokasi: Kota Menghan, Kota Jinghong, satu jam berkendara dari pusat kota, parkir gratis di pintu masuk desa
Saat memasuki desa, saya langsung mengenali "halaman tua" di Taili! Letaknya tepat di sebelah kantor komite desa. Pintu halaman bambu sedikit terbuka, dan gubuk bambu, penggiling batu, serta tungku kayu di dalamnya masih utuh. Wajan besinya masih meninggalkan bekas hangus api. Huang Lei biasa menggoreng ayam di sini.
Menyusuri jalan semen, saya disambut rumah-rumah jamur Dai yang dilukis dengan gajah dan burung merak. Tidak ada grafiti selebritas internet, hanya jejak kehidupan sehari-hari penduduk desa. Sungai tempat Peng Yuchang mencuci sayuran begitu jernih sehingga Anda bisa melihat kerikil di dasarnya. Penduduk desa sedang mendayung pakaian di tepi sungai, dan anak-anak mengejar ikan. Ini adalah pengalaman menonton variety show yang sempurna dan menenangkan.
Dua hal yang wajib dilakukan: ① Belajar menganyam keranjang bambu di pintu masuk desa. Penduduk desa akan mengajari Anda secara gratis, memberi Anda rasa pencapaian yang luar biasa. ② Makan ayam panggang yang sama dari variety show. Kunjungi Daijiale di pintu masuk desa (para petani yang memasok sayuran saat itu). Mintalah "ayam panggang yang sama dengan milik Tuan Huang" dan pemiliknya akan menaburkan serai ekstra di atasnya, memastikan kulitnya renyah dan dagingnya empuk serta sangat harum!
"Home at One Point" | Desa Kuno Nuogan: Mimpi Lambat Sebuah Film di Hutan Teh
📍Lokasi: Gunung Jingmai, 3,5 jam berkendara dari pusat kota. Tersedia tempat parkir di alun-alun desa.
Saat memasuki desa, Anda akan melihat "prototipe" kedai kopi dalam film tersebut—rumah panggung Dai dua lantai, struktur kayunya ditinggikan di atas pilar batu, dan atapnya diukir dengan pola merak. Meja teh bambu di pintu masuk adalah tempat Peng Yuchang dan Yin Fang berakting!
Pendakian selama 15 menit menyusuri jalan setapak batu akan membawa Anda ke "Hutan Teh dan Kebun Kopi"—pohon teh berusia setengah abad, setengah pohon kopi. Adegan dalam film "Petani Teh Tua Menentang Penanaman Kopi" difilmkan di bawah pohon tua ini. Dengan 50 yuan, Anda dapat merasakan pengalaman memetik dan memanggang teh. Petani teh akan mengajari Anda cara memetik "satu kuncup dan dua daun." Sambil berdiri di atas wajan besi sambil memanggang daun teh hingga tangan terasa pegal, Anda bisa membawa teh panggang tersebut ke dalam kantong kulit—sebuah suvenir yang sungguh berharga.
Jangan lewatkan pohon beringin tua di pintu masuk desa pada malam hari! Pesanlah secangkir teh pohon kuno seharga 10 yuan dan saksikan matahari terbenam yang membentang di antara bayangan rumah-rumah panggung, bertepatan dengan adegan di akhir film di mana "tiga orang menyaksikan matahari terbenam." Udara dipenuhi aroma teh. Menginap semalam bahkan lebih menakjubkan: pukul 6 pagi, Anda dapat menyaksikan kabut pagi berputar-putar di sekitar pohon-pohon teh di hutan teh.
"Border Water Memories" | Syuting di Berbagai Lokasi: Mengungkap Kehidupan Kota Tua dalam Drama
Lokasi syuting drama ini tersebar, tetapi semuanya merupakan harta karun!
✅ Desa Manyangguang Dai: Disebut sebagai "Bomo - Xiaomo Nong" dalam drama, tempat ini minim komersialisasi. Kunjungi rumah-rumah Dai kuno dan rasakan pesona alami daerah ini yang bebas turis, sempurna untuk berjalan-jalan santai.
✅ Taman Dai: Disebut sebagai "Pos Pemeriksaan Xiaomo Nong" dalam drama, nikmati permainan air pada pukul 11.00 dan 15.00 (beli baskom air seharga 10 yuan). Kunjungi kios-kios warisan budaya takbenda untuk pengalaman budaya Dai yang mendalam, wajib dikunjungi bersama keluarga.
✅ Jalan Tua Menghai: Disebut sebagai lokasi "lokasi konstruksi luar ruangan" dalam drama, tempat ini penuh dengan makanan! Temukan kios barbekyu tempat penduduk setempat berkumpul, nikmati tusuk sate panggang dan bir dingin, dan ini adalah suguhan yang menyenangkan setelah seharian berkeliaran. Jangan lewatkan ini bagi para pecinta kuliner dan drama.
Jika Anda sudah menonton drama-drama ini, masukkan Banna dalam rencana perjalanan Anda! 👇
Lihat teks asli