Pada hari Minggu, para pekerja rumah tangga asing mempersiapkan dan mengemas makanan, memasukkannya ke dalam koper, serta membawa tenda, kardus, dan tikar untuk mendirikan "ruang pribadi" mereka di taman pinggir jalan, jembatan penyeberangan, tangga, dan area hijau di pinggir jalan. Kehadiran mereka memenuhi Mong Kok, Sham Shui Po, Central, dan bahkan pantai Repulse Bay.
Piknik, berkemah di jalan, karaoke, barbekyu di pantai, berbicara dalam bahasa ibu dengan sesama pekerja, video call dengan keluarga dan teman yang jauh di negeri asing, berbagi cerita dari minggu yang telah berlalu—ini adalah dukungan spiritual mereka, satu-satunya hari dalam seminggu yang benar-benar milik mereka. Pada saat ini, mereka mungkin adalah ibu dari anak-anak yang jauh, istri, atau tulang punggung keuangan keluarga mereka.
Ketika melewati tempat berkumpul mereka lagi di malam hari, tidak ada sampah di tanah, seolah-olah tidak ada yang terjadi sepanjang hari.
Tingginya biaya hidup di Hong Kong dan gaji lokal mereka yang sangat terbatas membuat tempat berkumpul mereka pada hari Minggu sangat terbatas, sehingga mereka hanya bisa menggunakan ruang publik. Pemerintah setempat toleran terhadap hal ini dan mendukung kelompok ini yang memberikan kontribusi besar terhadap logistik keluarga lokal. Pada hari Minggu, beberapa jalan sibuk ditutup, tempat penampungan sementara didirikan, dan toilet portabel disediakan.
📍Area utama tempat pekerja rumah tangga asing berkumpul
· Pulau Hong Kong (kebanyakan pekerja Filipina): Central (Chater Garden, Statue Square), jembatan penyeberangan di sekitar Kantor Pos Central, Edinburgh Place, Pacific Place di Admiralty, Victoria Park di Causeway Bay
· Pantai Repulse Bay, sekitar Stanley Murray House Square
· Kowloon (basis utama pekerja India): Jembatan penyeberangan Mong Kok, Jalan Guilin dan Jalan Apliu di Sham Shui Po
Lihat teks asli