Jalan-Jalan Senja di Jembatan Woljeonggyo

Jembatan Woljeonggyo membawa saya ke dalam suasana mimpi yang penuh sejarah dan keanggunan. Saat matahari terbenam di balik perbukitan lembut Gyeongju, jembatan itu mulai bersinar—balok-balok merahnya berpendar seperti bara api di atas aliran tenang sungai Namcheon. Saya berjalan perlahan, menikmati simetri, cahaya lentera yang lembut, dan kesunyian malam. Dibangun kembali dengan penuh penghormatan, jembatan ini terasa bukan sekadar replika, melainkan seperti portal ke masa lalu. Penduduk lokal berjalan santai, pasangan kekasih berhenti di tengah jembatan, dan saya berdiri diam—terbungkus dalam ketenangan. Ini bukan sekadar tempat penyeberangan, tetapi momen yang terhenti dalam waktu. Sebuah tempat di mana arsitektur menjadi puisi, dan kesunyian berbicara banyak.