Saat malam tiba, lampu kota perlahan redup, digantikan oleh sinar bulan. Kubah-kubah Masjid Sheikh Zayed berubah menjadi perak, memantulkan cahaya bintang di atasnya, sementara kolam-kolam di sekitarnya mencerminkan cahaya itu dengan sempurna.
Lampu-lampu di setiap menara bergoyang ditiup angin, dan langkah kaki perlahan melambat. Beberapa orang duduk diam di bangku, mengatur napas, sementara yang lain melantunkan ayat-ayat terakhir dari doa mereka. Setiap suara terdengar lembut, dan udara dipenuhi dengan ketenangan.
Malam di sini tidaklah gelap. Ini adalah waktu untuk merenung yang diselimuti cahaya lembut. Masjid di bawah sinar bulan lebih dalam dari langit dan lebih luas dari hati manusia.
Lihat teks asli