Kuil Puji di Gunung Putuo: Aula Kehidupan Menerangi Pikiran Sempurna
Rombongan kami yang beranggotakan lima orang berjalan perlahan, dimulai dari tepi Kolam Haiyin, tempat bunga teratai lima warna bermekaran di musim panas. Kami melewati Jembatan Yongshou, Pagoda Duobao, gapura batu, Aula Prasasti Kekaisaran, dan akhirnya Aula Raja Surgawi, membenamkan diri dalam pesona kuno dan ketenangan Zen di kuil kuno ini. Saat memasuki Aula Yuantong Agung, sebuah situs suci Buddha yang dikenal sebagai "Aula Hidup", kejernihan dan emosi mendalam yang telah lama hilang perlahan membuncah dalam diri kami. Aula ini, dengan atap pelana dan berpinggul ganda, tak hanya luas, tetapi juga salah satu bangunan paling ikonis di Gunung Putuo.
Kami menyadari bahwa patung Vairocana Guanyin di tengah, megah dan bersinar penuh welas asih, tingginya 8,8 meter. Mengenakan mahkota Vairocana, wajahnya bulat dan halus, kesungguhannya memancarkan welas asih dan kebijaksanaan. Tangannya membentuk mudra meditasi, dan ia duduk bersila di atas singgasana teratai. Di kedua sisi Aula Hidup, kami berhenti sejenak untuk mengamati tiga puluh dua emanasi Avalokitesvara, masing-masing dengan penampilan yang megah dan wajah yang penuh kebajikan dan agung. Setiap patung seolah melambangkan suatu metode penyelamatan, yang bermanifestasi dalam bentuk yang paling tepat sesuai dengan sifat dan penderitaan makhluk hidup. Hal ini menggemakan motto Kuil Puji, yaitu "menyelamatkan semua makhluk hidup secara universal dan memungkinkan mereka menyeberangi lautan api." Keyakinan yang lembut namun teguh ini melambangkan Avalokitesvara yang mengemudikan bahtera Dharma, membimbing makhluk hidup di jalan welas asih dan kebijaksanaan, melintasi kedalaman penderitaan, dan akhirnya mencapai kedamaian dan kebebasan spiritual. Dengan demikian, konon Avalokitesvara, dalam ritme ruang dan waktu yang berbeda, mendengar jeritan penderitaan, bermanifestasi secara universal, dan mempersembahkan sedekah agung, bertindak bebas dan nyaman mengikuti arus keadaan.
"Aula Hidup" ini memikat bukan hanya karena menyimpan warisan mendalam keyakinan Guanyin, tetapi juga melalui pesta audiovisual yang dijalin dengan seni dan multimedia Buddha, menciptakan ruang langka untuk penyembuhan spiritual, membimbing pengunjung dalam perjalanan spiritual yang tenang dan mendalam. Energi welas asih, bagaikan resonansi cahaya, terhubung dengan tujuh cakra tubuh, menenangkan tubuh dan pikiran, menyelaraskan aura, dan secara halus meningkatkan kecerdasan emosional dan kesejahteraan. Terlepas dari asal usul atau latar belakang budaya, welas asih Bodhisattva Guanyin bagaikan angin musim semi yang lembut, melampaui batasan bahasa dan keyakinan, menanggapi setiap doa hati dan melindungi setiap air mata.
#Kuil Putuoshan Puji
#Aula Dayuantong
#Aula Yuantong
#Vairocana Guanyin
#Seni Buddha
#Tempat Penyembuhan Spiritual