Mural di Kuil Qinglong sama indahnya dengan yang ada di Istana Yongle!
Kuil Qinglong, Jishan, Provinsi Shanxi
Kurang dari seratus meter dari makam batu bata berukir Macun, terdapat sebuah tempat yang tak boleh dilewatkan: Kuil Qinglong, sebuah kuil yang menyimpan mural-mural besar dari Dinasti Yuan dan Ming!
Kuil Qinglong pertama kali dibangun pada tahun kedua Longshuo Dinasti Tang (662) dan merupakan kuil resmi kerajaan. Namun, gempa bumi Hedong pada tahun ketujuh Dading Dinasti Yuan (1303) menghancurkan seluruh kuil. Setelah bertahun-tahun direkonstruksi, kuil kuno yang telah lapuk ini akhirnya dilestarikan.
Sekarang, kuil ini berada di kelompok kelima kawasan lindung nasional. Kuil ini baru saja menyelesaikan renovasi yang berlangsung lebih dari setengah tahun dan dibuka kembali untuk umum pada bulan Februari tahun ini!
Mural-mural paling spektakuler di Kuil Qinglong terdapat di aula pinggang, yang dibangun kembali pada tahun ke-26 Zhiyuan Dinasti Yuan (1289).
Melangkah masuk ke aula, nuansa pasang surut dan beban terasa di wajah. Patung-patung di aula sudah tidak ada lagi, tetapi mural seluas sekitar 130 meter persegi masih terpelihara!
Ada perbedaan pendapat tentang penanggalan mural Kuil Qinglong. Pandangan umum adalah bahwa mural-mural tersebut dilukis selama lebih dari seratus tahun, mencakup unsur-unsur dari Dinasti Yuan—bahkan sebelum Istana Yongle—serta tambahan dari Dinasti Ming, setelah gempa bumi Hedong.
Mural-mural ini, yang sebagian besar dilukis dengan warna biru kehijauan, menggambarkan upacara air dan tanah, perpaduan Konfusianisme, Buddhisme, dan Taoisme. Mural-mural ini juga dikenal sebagai lukisan air dan tanah.
Dalam cahaya redup, samar-samar terlihat berbagai sosok dewa yang dilukis di keempat dinding!
Artikel ini membahas penggambaran dinding barat. Sisi ini menampilkan "Tiga Buddha dari Masa Lalu, Masa Kini, Masa Kini, dan Masa Depan" dan sebuah ziarah kepada Sang Buddha. Tiga patung Buddha digambarkan di bagian tengah, di bagian atas.
Di sisi bawah ketiga Buddha tersebut terdapat patung bodhisattva, berjudul "Maitreya Bodhisattva."
Di bawah ketiga Buddha tersebut, seorang biksu membungkuk di depan meja dupa, membelakanginya. Di kedua sisinya terdapat gambar-gambar Tao dari berbagai dewa, menampilkan berbagai sosok bermahkota. Sebagian besar sosok ini terukir. Dua sosok di tengah, berpakaian seperti kaisar, adalah Indra dan Brahma, diapit oleh Pangeran Rembulan dan Pangeran Matahari.
Di ujung selatan atas dinding barat, di belakang Pangeran Rembulan terdapat Delapan Dewa, Empat Raja Langit, Dewi Ibu, Bodhisattva Ksitigarbha, dan Enam Bintang Biduk Selatan.
Di bagian bawah lukisan, di bagian tengah, terdapat sepasang dewa pelindung. Di belakang dewa-dewa pelindung di sisi selatan terdapat para Yaksha agung, Dua Belas Yuanchen, Tiga Cao, para Brahmana, dan Empat Raja Naga Laut.
Di ujung utara atas dinding barat, di belakang Pangeran Matahari terdapat Lima Dewa Neraka dan Tujuh Bintang Biduk Utara.
Di belakang dewa-dewa pelindung di tingkat bawah terdapat Ibu-Ibu Ksitigarbha, Dewa Bintang Semesta, para Rakshasa agung, Lima Kaisar Lima Arah, dan Dewa Lima Kekuatan. Figur-figur ini ditampilkan dalam berbagai pose dan digambarkan dengan sangat jelas!