Surat cinta untuk Lebanon
"Lebanon adalah negara kecil, namun usianya setua waktu itu sendiri."
🇱🇧 Di tengah bendera kami berdiri pohon cedar, bangga dan abadi, simbol dari Lebanon itu sendiri. Ini lebih dari sekadar pohon, ini adalah sejarah kami, kekuatan kami, janji ketahanan kami.
🌲 Pohon-pohon Cedar di Jaj, salah satu hutan tertua di negeri ini, pernah menjadi sumber kehidupan bagi kekaisaran. Kayunya membangun kapal-kapal besar Fenisia yang membawa barang, budaya, dan alfabet melintasi Mediterania. Mereka ditebang untuk kuil dan istana raja, dicari oleh Firaun dan kaisar, dan dihormati sebagai pohon suci tempat diyakini dewa-dewa bersemayam.
🏛️ Di Baalbek, Anda akan menemukan salah satu keajaiban terbesar umat manusia: kuil-kuil Romawi dengan skala yang tak tertandingi di mana pun di bumi. Kuil Bacchus, yang terjaga dengan luar biasa, lebih besar dari Parthenon di Athena! Kuil Jupiter pernah dihiasi dengan kolom-kolom yang begitu besar sehingga membuat Anda terpesona hingga hari ini, setiap batu seberat ratusan ton, dipindahkan dan diangkat dengan keahlian yang masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Berdiri di Baalbek adalah berdiri di tempat kekaisaran mengukur kebesaran mereka.
⛵ Byblos (Jbeil), kota tempat sejarah pertama kali ditulis. Diakui sebagai salah satu kota tertua yang terus dihuni di dunia, Byblos memberikan alfabet kepada dunia melalui pelaut-pelaut Fenisia, yang membawa tidak hanya barang tetapi juga ide-ide melintasi Mediterania. Pelabuhan kunonya, yang masih dihiasi dengan perahu-perahu nelayan, telah menyambut para pelancong selama lebih dari 7.000 tahun. Di dalam benteng dan pasar sempitnya, Anda merasakan irama waktu, lapisan-lapisan peradaban.
🍸 Beirut, ibu kota, mencerminkan jiwa hidup Lebanon. Di sepanjang Marina, Mediterania berkilauan dengan energi modern, sementara jalan-jalan sempitnya hidup dengan seni, musik, dan semangat orang-orang yang mencintai kehidupan meskipun menghadapi segala rintangan.
💎 Di Pegunungan Chouf, Istana Beiteddine berdiri sebagai bukti keanggunan dan seni, diukir dalam batu dan dihiasi dengan mosaik yang merayakan jiwa budaya Lebanon.
🙏 Di ketinggian di atas Jounieh, patung Our Lady of Harissa membuka tangannya lebar-lebar, memberkati baik laut maupun daratan, simbol iman dan ketahanan.
✨ Dan di utara, Tripoli memiliki keagungannya sendiri. Benteng Raymond de Saint-Gilles mendominasi cakrawala, sebuah benteng yang telah menyaksikan Tentara Salib, Mamluk, dan Ottoman. Di bawahnya, pasar-pasar yang ramai dan hammam-hammam berusia berabad-abad melanjutkan tradisi yang membuat kota ini tetap hidup seperti di Abad Pertengahan.
❤️ Lebanon tidak sempurna, tidak ada cinta yang sempurna, tetapi itu nyata, mentah, dan indah melampaui kata-kata. Ini adalah Mediterania dalam bentuknya yang paling sejati: tanah koneksi, budaya, dan cahaya abadi.