Selama 12 hari menginap di hotel baru-baru ini, saya mengalami beberapa pengalaman mengecewakan yang meninggalkan kesan buruk tentang apa yang seharusnya menjadi perjalanan yang menenangkan. Sejak awal, perilaku resepsionis yang tidak profesional sudah menjadi ciri khasnya. Ia tidak sopan, tidak memiliki keterampilan dasar dalam melayani pelanggan, dan kesulitan menangani permintaan yang sederhana sekalipun. Sikapnya yang meremehkan dan ketidakmampuannya dalam memberikan komunikasi yang jelas membuat saya frustrasi, terutama setelah perjalanan yang panjang.
Lebih buruk lagi, kamar yang saya tempati bukanlah kamar dengan pemandangan kota yang telah saya pesan dan bayar di muka. Sebaliknya, saya diberi kamar dengan pemandangan yang kurang bagus, dan ketika saya menyampaikan hal ini kepada resepsionis, ia tampak tidak tertarik dan tidak memberikan solusi langsung. Baru setelah beberapa lama kemudian, setelah keluhan berulang kali disampaikan, barulah upaya dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, yang membuat saya merasa tidak dihargai sebagai tamu.
Yang menambah ketidaknyamanan, internet hotel tidak dapat diandalkan selama tiga hari pertama saya menginap. Meskipun mengiklankan konektivitas berkecepatan tinggi, Wi-Fi sangat lambat atau sama sekali tidak tersedia, sehingga hampir mustahil untuk menyelesaikan pekerjaan atau tetap terhubung dengan keluarga dan teman. Meskipun masalah internet akhirnya diperbaiki, penundaan itu membuat frustrasi dan dapat dihindari jika hotel mengambil tindakan lebih cepat.
Secara keseluruhan, masalah ini merusak apa yang seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Kurangnya profesionalisme, harapan yang tidak terpenuhi terkait kamar, dan penanganan masalah internet yang buruk membuat masa inap ini jauh lebih tidak menyenangkan dari yang diantisipasi.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google