Kecuali pemandangannya, semuanya tidak terlalu buruk.
Fasilitasnya sudah tua: toilet warna almond, bak mandi, pancuran hujan, selalu menunjukkan kesan tua, dan batang gordennya bengkok. Ruang catur dan kartu sudah direnovasi dan tidak bisa diakses. Anak-anak penasaran dengan kolam renang dan dilarang keras mendekatinya (ya dilarang keras mendekatinya).
Kamar kotor: ada bercak kuning di sprei, dan ada bau apek di kamar. Kamar mandi semakin kotor karena sudah tua. Tirai shower di kamar mandi tidak bisa menahan air dan bocor ke mana-mana lantai.
Sikap pelayanan yang buruk: Sandal anak-anak terlalu kecil. Saya naik taksi 6 atau 7 kali masuk dan keluar. Pelayan memandang dengan dingin setiap kali dan tidak pernah membantu saya mengambil barang bawaan atau membuka pintu (hanya karena saya bepergian untuk bersantai dan tidak memakai pakaian formal??), suatu saat dia melihatku menunggu taksi dalam waktu lama dan bertanya apakah aku ingin naik taksi. Jika tidak, dia segera pergi. Setelah memastikan bahwa saya naik taksi, mobil sudah tiba dan saya berangkat.
Namun nyatanya hal tersebut tidak menjadi masalah. Saya hanya menginap satu malam untuk melihat pemandangan malam Shanghai. Yang menjijikkan adalah kami minum air gratis di front desk di luar. Begitu kami mengambil cangkirnya, kami langsung diberitahu dengan tegas bahwa cangkirnya tidak bisa diambil. ? Dua kamar semalam hampir 2.000. Saya kekurangan cangkir. Apakah saya harus mencuri dua? Benar-benar menjijikkan. Karena anak-anak ada di sini, saya terlalu malas untuk peduli.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google