Kami memilih Resor ini karena letaknya kira-kira di tengah-tengah antara bandara dan tempat-tempat wisata utama di kawasan ini: pusat kota Yogyakarta (dapat dicapai dalam waktu 30-40 menit dengan mobil), Prambanan, dan Borobudur (keduanya sekitar satu setengah jam dengan mobil). . Namun, Resor ini terletak di luar jalan utama, di kawasan yang sepenuhnya dikelilingi oleh tanaman hijau. Stafnya yang terdiri dari anak-anak muda, berbicara bahasa Inggris dan sangat bersedia mengakomodasi permintaan para tamu. Ruangan itu adalah vila kecil yang mandiri (total ada sekitar sepuluh kamar di sepanjang properti), sangat luas dan elegan namun sekaligus 'alami' dengan banyak kayu), dengan tempat tidur berkanopi. Catatan yang kurang membahagiakan bagi saya: kamar mandi di luar! Saya memahami bahwa di Indonesia hal tersebut merupakan semacam tradisi, namun sayangnya walaupun pendekatan yang pertama 'wow', pada akhirnya mau tidak mau harus menghadapi permasalahan: pertama, ketidaknyamanan memiliki kamar mandi 'di luar rumah'; kedua, fakta bahwa di lingkungan yang berada di tengah alam pasti ada serangga! Layanan sarapannya nyaman, yang disepakati sehari sebelumnya dan kemudian dibawa langsung ke kamar Anda pada waktu yang dipilih. Resor ini juga memiliki restoran sendiri, terletak sekitar 1 km jauhnya namun dapat dicapai dengan antar-jemput gratis yang disediakan untuk para tamu. Resor ini juga menawarkan antar-jemput bandara, meskipun dengan harga di atas rata-rata. Terakhir, ada juga kolam renang indah yang tidak kami gunakan.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google