

没有蜡ollingDua hari yang lalu, saya sarapan di restoran Nepal di sebelah hotel, Restoran Third Eye. Saking terpukaunya dengan musik eksotis di sana, saya kembali malam ini dengan sebuah e-book. Musik dan buku adalah gairah saya. Pemiliknya, Aawaz, ternyata seorang penyanyi dan jago bermain gitar. Saya memesan bir Lhasa dan terhanyut dalam alunan musiknya.
Dua hari yang lalu, saya sarapan di restoran Nepal di sebelah hotel, Restoran Third Eye. Saking terpukaunya dengan musik eksotis di sana, saya kembali malam ini dengan sebuah e-book. Musik dan buku adalah gairah saya. Pemiliknya, Aawaz, ternyata seorang penyanyi dan jago bermain gitar. Saya memesan bir Lhasa dan terhanyut dalam alunan musiknya.
Makanannya datang dengan cepat dan porsinya sangat besar. Kami memesan setengah ayam tandoori, palak paneer (kari bayam dengan keju cottage), satu naan, dan satu naan bawang putih (naan-nya sangat besar sehingga kami menyesal memesan dua). Setelah menghabiskan semua itu dan dua botol lassi, jelas kami tidak punya ruang untuk hidangan penutup.
Porsi di restoran itu sangat besar; baik sayur maupun dagingnya besar sekali, dan saya sangat puas dengan makanan saya.
Saya pernah makan malam di sana; suasananya nyaman, dan makanannya khas India. Saya sangat menyukai roti pipih dengan berbagai rasa, dan ayam panggangnya juga cukup lezat.
Hidangannya sangat unik, dan makanannya disiapkan dengan sangat baik.