






没有蜡ollingKafe Batavia, sebuah kafe populer di Jakarta, terletak di seberang Lapangan Fatahillah di kota tua. Jendela-jendela besar berpanel kayu dan lampu gantung antiknya menciptakan suasana nostalgia, membuatnya terasa seperti berada di lokasi syuting film Hollywood tahun 1930-an dan 1940-an. Harganya juga terjangkau, sekitar 150 RMB untuk dua orang. Mereka menawarkan jus, kopi, dan kue-kue—cocok untuk teh sore atau yang lainnya.
Kafe Batavia, sebuah kafe populer di Jakarta, terletak di seberang Lapangan Fatahillah di kota tua. Jendela-jendela besar berpanel kayu dan lampu gantung antiknya menciptakan suasana nostalgia, membuatnya terasa seperti berada di lokasi syuting film Hollywood tahun 1930-an dan 1940-an. Harganya juga terjangkau, sekitar 150 RMB untuk dua orang. Mereka menawarkan jus, kopi, dan kue-kue—cocok untuk teh sore atau yang lainnya.
Ini toko tua di kota tua. Daging sapi di sana sangat enak, mirip daging sapi panggang. Saya memesan dua jenis kopi, keduanya agak manis. Mungkin ini kopi khas Asia Tenggara, kopi manis.
Kafe tua ini, yang bertempat di sebuah bangunan bergaya Belanda, terletak di sebelah Balai Kota Tua. Balai kota ini ramai dengan aktivitas. Tempat ini nyaman untuk bersantai dan menikmati secangkir kopi diiringi alunan musik yang merdu. Kopi Indonesia di sini sangat lezat, dengan beragam pilihan.
Banyak tempat duduk terbuka, sangat santai, tidak mahal sama sekali, harganya sangat terjangkau, makanan khas di sini juga enak, dekat dengan Lapangan Merdeka, jadi mudah ditemukan. Sup buntutnya banyak dipesan dan rasanya kuat, begitu pula barbekyunya. Kopinya cukup enak, Anda bisa memesan tempat duduk terlebih dahulu, jangan khawatir.
Kafe Batavia sendiri bertempat di sebuah bangunan yang telah dialihfungsikan dan berusia lebih dari 200 tahun, bangunan tertua kedua setelah Museum Fatahillah. Interiornya membangkitkan suasana nostalgia, dengan sentuhan sejarah kolonial. Awalnya berfungsi sebagai sekretariat pemerintah kolonial Belanda, bangunan ini kemudian dialihfungsikan menjadi galeri seni, dan kemudian, oleh orang Australia, menjadi kafe. Interior kafe ini membangkitkan keanggunan Eropa dan nuansa Asia Tenggara, yang diperkuat oleh struktur kayunya. Para pelayannya sopan dan penuh perhatian, dan makanannya lezat. Kopi Jawa memiliki rasa yang ringan, sementara Kopi Luwak memiliki rasa alkohol yang kaya. Dua camilan sangat direkomendasikan: gnocchi daging sapi lada hitam dan panekuknya. Gnocchi daging sapi lada hitamnya empuk dan juicy, dengan aroma lada hitam yang harum. Panekuknya renyah, dan sirupnya manis. Area bebas rokok tersedia di lantai dua, dan jendela-jendelanya menawarkan pemandangan Alun-Alun Kota Tua. Pertunjukan penyanyi langsung menciptakan suasana yang meriah. Teman-teman saya bahkan datang ke band untuk berinteraksi dan menyanyikan "Fairy Tale" bersama, dan mereka sangat menikmatinya. Suasana kafenya sangat nyaman, makanannya lezat, dan penampilannya sangat bagus, jadi berapa harganya? Teh sore kami harganya 700.000 rupiah.
Kafe Batavia terletak di sebuah rumah berusia 200 tahun di tepi Alun-alun Kemerdekaan di kota tua. Interiornya sangat bernuansa nostalgia, dan jendela-jendela di lantai dua menawarkan pemandangan panorama alun-alun kota tua. Dekorasinya tak hanya indah, para pelayannya ramah dan sopan, penampilan para tamunya luar biasa, dan yang terpenting, makanannya lezat. Kopi Jawa memiliki rasa yang ringan, sementara Kopi Luwak memiliki rasa yang kuat, dan kopi Batavia memiliki rasa alkohol yang kuat. Saya sangat merekomendasikan dua camilan: daging sapi lada hitam potong dadu dan panekuknya. Daging sapi lada hitam potong dadu memiliki aroma lada hitam yang harum, dan dagingnya sangat empuk. Panekuknya renyah, dan sirupnya manis sekali.