






artistfx1118Rasa: Hidangan nasi asin spesial ini terbuat dari nasi ketan yang dibalut isian makanan laut. Saya tidak yakin apa isi nasi kuning di luarnya, tapi rasanya lengket. Isinya berisi tiram, udang, rumput laut, dan beberapa sayuran. Rasanya lezat, asin, dan segar. Hidangan "Tian Chang Di Jiu" sedikit manis, dan tekstur luarnya agak mirip nasi asin. "Eight Treasures Fried Cake" sedikit asin dan diisi dengan makanan laut, tiram, udang, dan kacang, serta lengket. Telur orak-arik tiram berbeda dengan serutan tiram, dan cara penyajiannya pun sedikit berbeda. Pemiliknya menjelaskan, tapi saya kurang paham. Telur orak-arik seharusnya tanpa pati. Bihun makanan lautnya biasa saja. Kami memesan bihun dengan bahan tambahan, seperti udang, tiram, dan daging. Daging babinya memang cukup kaya.
Suasana: Tidak terlalu besar, tapi restorannya cukup ramai.
Pelayanan: Baik
Rasa: Hidangan nasi asin spesial ini terbuat dari nasi ketan yang dibalut isian makanan laut. Saya tidak yakin apa isi nasi kuning di luarnya, tapi rasanya lengket. Isinya berisi tiram, udang, rumput laut, dan beberapa sayuran. Rasanya lezat, asin, dan segar. Hidangan "Tian Chang Di Jiu" sedikit manis, dan tekstur luarnya agak mirip nasi asin. "Eight Treasures Fried Cake" sedikit asin dan diisi dengan makanan laut, tiram, udang, dan kacang, serta lengket. Telur orak-arik tiram berbeda dengan serutan tiram, dan cara penyajiannya pun sedikit berbeda. Pemiliknya menjelaskan, tapi saya kurang paham. Telur orak-arik seharusnya tanpa pati. Bihun makanan lautnya biasa saja. Kami memesan bihun dengan bahan tambahan, seperti udang, tiram, dan daging. Daging babinya memang cukup kaya. Suasana: Tidak terlalu besar, tapi restorannya cukup ramai. Pelayanan: Baik
Saya naik taksi di Pingtan dan sopirnya merekomendasikan toko camilan ini. Tempatnya benar-benar bernuansa Pingtan. Kebetulan saya sedang membeli tiket di terminal bus, dan tokonya tepat di seberang jalan. Karena sudah sore, suasananya tidak terlalu ramai. Saya melihat staf sedang membuat pangsit. Saya memesan dua camilan spesial, tapi saya sudah lupa namanya. Pangsitnya lezat, dan ada juga yang mirip sup seafood, sangat autentik.
Seorang warga Pingtan asli membawa saya ke sini. Katanya ini xianmishi terbaik di Pingtan, dan rasanya benar-benar cocok dengan selera saya. Xianmishi, juga dikenal sebagai "Shi Lai Yun Zhuan", harganya terjangkau, hanya 1,5 yuan per buah, dan beberapa potong pasti akan membuat Anda kenyang. Bentuknya seperti yuanxiao (pangsit ketan Cina) yang besar, tetapi jauh lebih enak. Kulitnya terbuat dari tepung ubi jalar, yang lembut, manis, dan tidak lengket seperti tepung ketan. Isiannya kaya rasa, dengan udang, babi, rumput laut, dan kubis. Sup tiramnya berisi tahu, rebung, kubis, kembang kol, dan sayuran lainnya. Ada juga versi tepung ubi jalar, yang segar, manis, dan sedikit asam. Saya sangat menyukainya. Suasananya agak berantakan, tapi itu membuatnya terasa membumi, haha.
Keluarga saya yang beranggotakan tiga orang memesan makanan besar. Harga aslinya 70 yuan, tetapi karena Pingtan sedang membagikan kupon selama liburan Hari Buruh, kami akhirnya membayar 50 yuan. Saya ingat mi bihunnya agak mahal, tidak sepadan dengan harganya. Xianshi (panekuk daun bawang) terbuat dari tepung ubi jalar dan diisi dengan rumput laut serta bahan-bahan lainnya. Sebenarnya cukup bergizi, dan beberapa tempat menyebutnya roti talas. Omelet tiram lokal tidak menggunakan telur seperti versi Taiwan, konon karena mempertahankan rasa asli tiram. Sup rufen disajikan dengan kacang, yang tidak biasa saya makan.
Mie seafood dibuat dengan bahan-bahan segar dan mie-nya tipis dan lembut, enak sekali.