






M51***81[Rasa] Sup kepala ikannya lezat, dengan kuah putih susu.
[Suasana] Bersih, rapi, dan nyaman.
[Pelayanan] Para pelayannya ramah dan penuh perhatian. Saya pasti akan memilih restoran ini lagi saat mengunjungi Danau Tianmu. Pelayanannya sangat memuaskan.
[Rasa] Sup kepala ikannya lezat, dengan kuah putih susu. [Suasana] Bersih, rapi, dan nyaman. [Pelayanan] Para pelayannya ramah dan penuh perhatian. Saya pasti akan memilih restoran ini lagi saat mengunjungi Danau Tianmu. Pelayanannya sangat memuaskan.
[Rasa] Sup kepala ikannya berwarna putih susu dan autentik, sementara udang asinnya lezat 👍, benar-benar sesuai dengan reputasinya. [Suasana] Kamar-kamarnya berperalatan lengkap, dan stafnya sangat berkualitas, sangat berbeda dari beberapa hotel bisnis murah lainnya. Sarapannya berlimpah, fasilitas kamar baru, dan tempat tidurnya nyaman. Secara keseluruhan, harganya sangat terjangkau dan pengalamannya sangat memuaskan. Tempat tidur tambahan tersedia, dan tempat parkirnya mudah dijangkau. [Layanan] Staf restorannya ramah dan penuh perhatian, dan saya sangat puas.
Paket makan teh es di dekat perapian "Ice Summer" yang dipesan dari Ctrip sangat unik dan disukai baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
🌟 Danau Liyang Tianmu: Hidup Santai di Jiangnan di Tengah Keindahan Danau dan Pegunungan 📜 Masa Lalu dan Masa Kini Danau Tianmu Danau Tianmu bukanlah danau alami; pembentukannya bermula dari pembangunan Waduk Shahe yang cerdik pada tahun 1960-an. "Mutiara Jiangnan" yang tersembunyi di Liyang ini mendapatkan namanya dari bagaimana airnya yang berkilauan memantulkan sisa-sisa Sungai Tianmu. Kini, danau ini telah menjadi resor pelarian dari hiruk pikuk kota, airnya yang tenang mewujudkan kerinduan banyak penduduk kota akan momen bersantai. 🏨 Hidup dalam Lukisan Hotel Danau Tianmu, bagaikan sahabat yang penuh pengertian, berdiri dengan tenang di Jalan Yingbin. Saat malam tiba, siluet lampu neon terpantul di danau. Menatap ke belakang dari trotoar tepi laut sepanjang 800 meter, seluruh bangunan menyerupai istana terapung. Yang terbaik, bangun pagi untuk menyaksikan matahari terbit mewarnai danau dengan warna keemasan tanpa perlu beranjak dari tempat tidur. Aula pameran budidaya ikan di hotel ini menceritakan kisah hubungan antara Danau Tianmu dan sup kepala ikan yang telah terjalin selama ribuan tahun. 🐟 Kenangan Rasa Jika berbicara tentang hidangan lezat Danau Tianmu, kepala ikan pot tanah liat adalah ikon kuliner sejati. Kami melakukan perjalanan khusus ke Restoran Danau Yu Tianmu. Begitu pelayan membawakan pot tanah liat dan membuka tutupnya, aroma amis langsung memenuhi udara. Kaldu putih susunya terbuat dari ikan mas perak dari perairan dalam Danau Tianmu, dimasak perlahan selama enam jam dengan tahu yang padat. Sesendok kaldunya begitu lezat hingga sulit untuk tidak menyipitkan mata. Teman saya dari Liyang di meja yang sama mengatakan ada tiga hal yang bisa Anda perhatikan untuk mengidentifikasi sup kepala ikan yang autentik: kaldu yang berwarna susu, daging ikan yang masih terasa, dan rasa manis setelahnya. 🌊 Lanskap dalam Lukisan Keesokan harinya, saya berjalan-jalan ke Taman Lanskap dan mendapati bahwa hotel dan area pemandangan hanya berjarak seratus meter. Saat memasuki taman, saya disambut oleh replika lukisan raksasa "Seribu Mil Sungai dan Pegunungan." Lanskap hijau yang dilukis oleh Wang Ximeng dari Dinasti Song Utara tampak hidup di depan mata saya. Saat berlayar menyeberangi danau, saya memandangi pegunungan berwarna kehitaman di kedua sisinya, dan sulit untuk membedakan apakah saya benar-benar berenang di dalam lukisan itu, atau apakah lukisan itu sendiri tercipta oleh air. Pemandu wisata mengatakan air di sini bisa diminum. Tak heran bahkan burung kuntul pun sangat menyukai area ini. 🌌 Malam yang Lembut Hal yang paling tak terlupakan adalah berjalan-jalan di sepanjang danau setelah makan malam. Lampu-lampu di jalan papan menyerupai bintang-bintang yang bertaburan, dan di kejauhan, beberapa lampu pancing berkelap-kelip. Angin malam membawa angin lembap dan berkabut. Deburan ombak yang lembut menggema di telingaku, dan saat mendongak, aku bisa melihat lampu-lampu hotel terpantul di danau, memancarkan garis-garis cahaya yang panjang. Saat itu, aku tiba-tiba mengerti mengapa orang-orang kuno berkata, "Setelah mabuk, seseorang tak menyadari langit di dalam air." Di dunia yang serba cepat ini, Danau Tianmu mengajarkan kita bahwa kemewahan sejati terletak pada momen berbincang dengan pegunungan dan air. Lain kali aku berkunjung, aku ingin mencoba berkayak di pagi hari dan menjadi orang pertama yang menyentuh embun pagi di danau. #LiyangTravel #TianmuLakeGuide #JiangnanFood #NicheTravelDestinations #HealingScenery