Ayam pot tanah liat sangat harum, ayamnya sangat empuk, dan sangat lezat
Taizhou benar-benar surga bagi pecinta mi ketan! Tiga hari rasanya tidak cukup untuk menikmatinya! 😋 Panduan ini akan menunjukkan makanan yang wajib dicoba dan pemandangan menakjubkan di Taizhou, jadi simpan sekarang juga! ✨ [Hari ke-1] 🌞 Pagi: Jalan Kuno Ziyang 📍Alamat: Jalan Gucheng, Kota Linhai, Kota Taizhou, Provinsi Zhejiang 🕔Jam Buka: Buka sepanjang hari ✨Pengalaman: Jalan kuno paling ikonis di Taizhou! Trotoar batu biru dan arsitektur Dinasti Ming dan Qing-nya menciptakan suasana yang sungguh menawan. Jalanan ini dipenuhi dengan camilan mi ketan, dan buntut domba putih telur serta kue ketan beras hitam wajib dicoba! Disarankan untuk datang sebelum pukul 09.00 agar lebih sedikit orang dan lebih mudah berfoto. 📸 🍽️ Makan Siang: Rong Xiaoguan (Cabang Utama Linhai) 📍Alamat: Jalan Ziyang No. 222, Jalan Gucheng, Kota Linhai 🕔Jam Buka: 11.00 - 13.30 ✨Wajib Coba: Mie Kacang Bawang Putih Pasir dan Ikan Bawal Bakar Rumahan 🐟! Hidangan lautnya sangat segar, dan paket makan sepuasnya hanya 50 yuan per orang. Disarankan untuk datang sebelum pukul 11.00 untuk menghindari antrean. 🌇 Sore: Taman Donghu 📍Alamat: Jalan Donghu No. 1, Kota Linhai 🕔Jam Buka: 08.00 - 17.00 ✨Pengalaman: Gaya taman Jiangnan sungguh menakjubkan! Air yang mengalir dan jembatan-jembatan kecilnya begitu menenangkan, sempurna untuk berfoto dengan gaya neo-Tiongkok. 🌙 Rekomendasi Akomodasi: Linhai Yufengli B&B 📍Alamat: Jalan Ziyang No. 166, Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔Check-in: 14.00 - 00.00 ✨Sorotan: B&B bergaya halaman ini sangat menawan! Terletak tepat di sebelah Jalan Ziyang, sangat strategis untuk mengunjungi pasar malam. [Hari ke-2] 🌄 Pagi: Kuil Guoqing, Gunung Tiantai 📍Alamat: Desa Guoqingsi, Kabupaten Tiantai 🕔Jam Buka: 07.00 - 16.00 ✨Wajib dikunjungi: Kuil kuno dari Dinasti Sui! Hamparan sawah di luar kuil sungguh menakjubkan untuk berfoto. Saya sarankan untuk membawa Hanfu (pakaian tradisional Tiongkok) untuk berfoto! 🍽️ Makan Siang: Tu Zao Tou (Cabang Tiantai) 📍Alamat: Jalan Guoqing No. 5, Kecamatan Chicheng, Kabupaten Tiantai 🕔Jam Buka: 11.00 - 13.30 ✨Wajib Pesan: Pangsit Gulung dan Hu La Tai (Bola Nasi Hangat), kuliner rumah pertanian Tiantai yang autentik! ⛰️ Sore: Air Terjun Shiliang 📍Alamat: Kawasan Pemandangan Gunung Tiantai, Kabupaten Tiantai 🕔Jam Buka: 08.00 - 16.30 ✨Tips: Keindahan air terjun yang tersembunyi di kedalaman pegunungan! Disarankan untuk menggunakan tabir surya. Air terjun dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 20 menit. [Hari ke-3] 🏯 Pagi: Tembok Kota Taizhou 📍Alamat: Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔Jam Buka: 07.00 - 17.00 ✨Pengalaman: Tembok Besar Jiangnan! Pagi hari lebih sepi dan sempurna untuk berfoto, dengan pemandangan panorama Linhai. 🍜 Makan Siang: Hotel Jembatan Baita 📍 Alamat: Jalan Ziyang No. 22, Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔 Jam Buka: 10.30 - 13.30 ✨ Rekomendasi: Restoran berusia seabad ini! Biskuit isi dagingnya luar biasa! Coba saja! 🛕 Sore: Kuil Longxing 📍 Alamat: Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔 Jam Buka: 08.00 - 16.30 ✨ Wajib dikunjungi: Dinding merah kuil Dinasti Tang dan Pagoda Seribu Buddha menciptakan pemandangan zaman kuno yang menakjubkan. 💰 Nikmati Taizhou hanya dengan 800 RMB per orang! Jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar. 📝 Tips Berguna: 1️⃣ Santaplah camilan ketan dalam porsi kecil! 2️⃣ Kami merekomendasikan untuk menyewa mobil untuk mengunjungi Kuil Guoqing dan Air Terjun Shiliang. 3️⃣ Ada banyak jalur pejalan kaki di sepanjang tembok kota, jadi kenakan sepatu yang nyaman. 4️⃣ Kami merekomendasikan untuk mengunjungi Taman Donghu sekitar pukul 17.00 untuk menikmati matahari terbenam yang menakjubkan. #TaizhouTravel #NuojijijiParadise #ZhejiangTravelStrategy #NicheTravelDestinations #JiangnanAncientStreet
Berikut adalah rencana perjalanan terperinci untuk perjalanan 3 hari ke Taizhou, yang mencakup pemandangan pegunungan dan laut, budaya kota kuno, dan kuliner unik, yang menyeimbangkan pengalaman alam dan budaya: Hari ke-1: Perjalanan Zen ke Gunung Tiantai Tema: Tanah Suci Buddha + Gunung dan Pemandangan Air Rahasia Rute: Kuil Guoqing → Air Terjun Gunung Tiantai → Lembah Peri Qiongtai → Bekas Kediaman Jigong Fitur: Kuil Berusia Ribuan Tahun dan Air Terjun yang Memukau Pagi Kuil Guoqing (08.30-10.30): Kunjungi kuil kuno Dinasti Sui (gratis), tempat Anda dapat mengagumi bunga plum Dinasti Sui yang berusia ribuan tahun dan suasana Zen di sawah. Datanglah lebih awal untuk menghindari keramaian. Air Terjun Gunung Tiantai (11.00-13.00): Biaya masuk: 100 yuan, terjunan 325 meter, pendakian sekitar 2 jam. Bawalah tabir surya. Siang Makan siang: Kudapan Gunung Tiantai (pangsit gulung, hu la tai). Pilihan yang direkomendasikan antara lain Yuqingzhai atau Tu Zaotou. Sore Lembah Peri Qiongtai (14.00-16.30): Jalan Papan Ngarai (tiket gabungan: 65 yuan), sekilas "Menara Naga dan Istana Phoenix" yang digambarkan dalam puisi-puisi Li Bai. Bekas Kediaman Jigong (17.00-18.00): Menciptakan kembali kehidupan Buddha Hidup semasa kecil. Tiket masuk: 30 RMB. Malam Akomodasi: Penginapan di kaki Gunung Tiantai. Kami merekomendasikan untuk mencoba Bir Shiliang dengan ikan sungai lokal. Hari ke-2: Tur Mendalam Kota Kuno Linhai Tema: Tembok Besar Jiangnan + Pesta Kuliner Rute: Tembok Kota Taizhou (Tembok Besar Jiangnan) → Jalan Kuno Ziyang → Danau Timur → Kuil Longxing Fitur: Suasana semarak kota kuno berusia seribu tahun Pagi Tembok Besar Jiangnan (08.00 - 10.30): Tiket Masuk: 60 RMB. Dari Gerbang Xingshan hingga Gerbang Lansheng, menara ini menghadap ke Sungai Lingjiang. Jalan Kuno Ziyang (11.00 - 13.00): Jalan-jalan santai menyusuri jalanan Dinasti Tang dan Song. Menu yang wajib dicoba: Panekuk Rumput Laut (Wang Tianshun/Jiujiu), Ekor Domba Putih Telur, dan Udang Gandum. Siang Makan Siang: Restoran Jembatan Baita (Iga Babi Asam Manis, Mie Kacang Bawang Putih Pasir) atau Camilan Rongjia (versi Xinrongji yang terjangkau). Sore Danau Timur (14.00-15.30): Taman Jiangnan (tiket masuk 15 RMB), kesempatan berfoto dengan pakaian Hanfu. Kuil Longxing (16.00-17.00): Kuil Dinasti Tang, Pagoda Seribu Buddha yang wajib dikunjungi (gratis). Malam Akomodasi: Kota Kuno Linhai, tur malam Danau Linghu atau kunjungi Pasar Malam Ximen (untuk acar udang dan telur jahe). Hari ke-3: Pilih antara Shenxianju dan Shitang, Xianju Opsi A (Xianju): Kawasan Pemandangan Shenxianju → Kota Kuno Paotan Shenxianju (08.00-14.00): Biaya masuk: 110 RMB, naik kereta gantung, Jembatan Ruyi, dan Puncak Guanyin, total perjalanan sekitar 5 jam. Kota Kuno Paotan (15.00-17.00): Kota komersial Dinasti Ming dan Qing (tiket masuk 35 RMB), melihat lentera tanpa tulang yang dijahit dengan jarum. Makan malam sebelum keberangkatan: Delapan Mangkuk Besar Xianju (lonceng berdentang, ikan sungai) atau minuman keras bayberry (bayberry tersedia di bulan Juni). Opsi B (Wenling): Desa Shitang Xiaoruo → Dek Observasi Duijie → Pantai Dongxia Desa Xiaoruo (09.00-11.00): Desa nelayan macaron gratis, direkomendasikan untuk berfoto di pagi yang cerah. Dek Observasi Duijie (11.30-12.30): Pemandangan 360 derajat pegunungan dan laut, 20 menit berjalan kaki ke puncak. Pantai Dongxia (14.00-16.00): Pantai berpasir biru yang langka di Taizhou (tiket masuk 30 yuan), berenang diperbolehkan di musim panas. Makan malam sebelum keberangkatan: Shitang Seafood (mi kacang hijau, kue beras bawal). Restoran yang direkomendasikan antara lain Xin Chuji atau Linjia Shop. Peta Kuliner Taizhou Tiga yang wajib dicoba: Xinrongji (Cabang Utama Linghu), Rong Xiaoguan, dan Mie Kacang Bawang Putih Pasir. Daftar Camilan: Linhai: Ekor Domba Putih Telur, Udang Gandum, Sup Mie Jahe Wenling: Kue Lapis, Bola-bola Pati Gunung, Sup Belut Tiantai: Pangsit Gulung, Hu La Tai, Kue Ketan Suvenir: Jeruk Mandarin Yongquan (Musim Gugur dan Musim Dingin), Ikan Kering Putih Songmen, Anggur Bayberry Xianju. Tips Praktis Transportasi: Tempat-tempat wisata di Taizhou tersebar luas, jadi disarankan untuk berkendara atau menyewa mobil (Shenxianju/Shitang berjarak sekitar 1,5 jam berkendara dari pusat kota). Akomodasi: Menginap di Kabupaten Tiantai pada hari pertama, Kota Kuno Linhai pada hari kedua, dan Xianju/Wenling pada hari ketiga, tergantung rencana perjalanan Anda. Diskon Tiket: Beli tiket terlebih dahulu melalui aplikasi "Zheliban" untuk mendapatkan diskon. Tips Musiman: Mei-Juni: Musim Bayberry (Xianju/Linhai) Juli-Agustus: Sempurna untuk Pantai Shitang (wajib pakai tabir surya) September-Oktober: Tembok Besar Jiangnan dipenuhi aroma bunga osmanthus yang manis Rute perjalanan ini memungkinkan Anda untuk merasakan pesona Taizhou yang beragam, "Kota Pegunungan dan Lautan", secara mendalam. Anda dapat menyesuaikan pilihan A/B secara fleksibel sesuai preferensi Anda! #TaizhouTourism #TaizhouShenxianju #TaizhouGuoqingTemple #Wonders of Nature
Enam orang menjelajah "Hutan Ginkgo Paling Rahasia di Jiangnan"! Dengan biaya 12.000 yuan selama tiga hari, kami menginap di sebuah rumah berusia seabad di Changxing, menikmati rebung dari tanah liat, dan menyaksikan pohon-pohon ginkgo berusia seribu tahun berguguran—dengan harga per orang 2.000 yuan—untuk merasakan musim gugur paling puitis di Tiongkok. Lupakan keramaian Desa Hongcun di Huangshan! Enam dari kami (dua pasangan dan dua teman perempuan yang telah berhenti bekerja) berkendara dengan tenang jauh ke dalam Changxing, Huzhou, Zhejiang—Koridor Ginkgo Kuno Sepuluh Li, Badu Kè. Ini bukan objek wisata; ini adalah permata tersembunyi dari hutan ginkgo berusia seribu tahun yang tersembunyi di tepi Danau Taihu. Pada pertengahan hingga akhir November, seluruh lembah berkilauan, 30.000 pohon ginkgo berusia seabad memancarkan cahaya keemasan. Angin menggoyangkan dedaunan yang berguguran bagai hujan di atas trotoar batu, menciptakan sensasi gemerisik layaknya melangkah ke dalam lukisan hidup. Selama tiga hari dua malam, total biayanya 12.000 yuan, hanya 2.000 yuan per orang, sudah termasuk makanan, minuman, dan penginapan. Sebuah penemuan langka, namun tetap memukau! 📍Ringkasan Rencana Perjalanan: D1: Shanghai → Changxing | Menginap di Halaman Ginkgo Berusia Seabad | Ayam Rebus dengan Rebung dan Nasi Ketan D2: Mendaki Jalur Ginkgo + Membuat Mochi (Kue Beras Ciji) + Memotret Jalur Bintang Emas di Malam Hari D3: Doa Pagi kepada Raja Ginkgo + Memetik Teh dan Membeli Madu dalam Perjalanan Pulang Perjalanan pertama melibatkan perjalanan 2,5 jam dari pusat kota Shanghai, melewati jalan pedesaan yang dipenuhi bambu dengan sinyal seluler yang tidak stabil. Akomodasi kami, [Yin Yin Qi Gu], adalah sebuah B&B yang telah dialihfungsikan menjadi sebuah rumah dari era Dinasti Qing. Enam kamar tersebar di tiga halaman, masing-masing dilengkapi pemanas lantai, jendela berukir, dan bak mandi air panas pribadi. Sebuah pohon ginkgo berusia 400 tahun membuka pintu belakang, daun-daun keemasannya berdesir di bahu Anda. Pemiliknya, seorang pensiunan guru lokal, secara pribadi menyiapkan teh jahe gula merah untuk para tamu. Akomodasi dua malam dengan tiga kali makan menghabiskan total 7.000 yuan, kurang dari 1.200 yuan per orang—sangat murah! Makan malamnya sungguh istimewa: ayam rebung yang direbus di atas tungku kayu bakar, nasi ketan dengan daging yang diawetkan, dan telur orak-arik dengan kacang ginkgo. Semua bahan berasal dari kebun keluarga sendiri dan rebung musim dingin yang digali dari pegunungan. Aromanya begitu kuat begitu tutupnya dibuka. Setelah itu, kami duduk di teras, menyeruput teh dan menyaksikan cahaya bulan yang menembus dedaunan keemasan hingga ke tanah. Seseorang berbisik, "Beginilah seharusnya hidup." Keesokan paginya, kami mendaki Jalur Ginkgo Desa Fangyi. Menyusuri jalan setapak batu berusia seribu tahun, kami diapit oleh pohon-pohon ginkgo kuno berusia lebih dari 300 tahun, mahkotanya saling tumpang tindih membentuk kubah emas. Matahari bersinar terik, membuat seluruh koridor tampak terang benderang. Di tengah jalan setapak, kami bertemu seorang wanita tua yang sedang membuat kue beras ketan di depan pintunya. Bola-bola ketan yang dipanggang di atas arang dicelupkan ke dalam gula merah dan biji wijen. Teksturnya yang lembut dan kenyal membawa kami kembali ke masa kanak-kanak. Kami kembali ke kamar untuk beristirahat pada siang hari, tetapi kemudian puncaknya tiba: Pukul 16.00, kami mendaki ke puncak "Apricot Viewing Terrace" untuk menikmati matahari terbenam! Setelah setengah jam mendaki, pemandangan tiba-tiba terbuka: hamparan pohon ginkgo yang luas berputar-putar seperti lautan keemasan. Matahari terbenam mewarnai seluruh lembah dengan warna emas cair. Angin bertiup, dan dedaunan berdesir lalu berguguran, bagai hujan emas yang tak pernah berhenti. Malam itu bahkan lebih menakjubkan— Saya bangun pukul 2 pagi untuk mengabadikan "Jejak Bintang Ginkgo"! Ini adalah salah satu dari sedikit area di Delta Sungai Yangtze dengan polusi cahaya rendah. Dengan pencahayaan yang lama, Bima Sakti berputar perlahan, dan dedaunan keemasan berkilauan di bawah langit berbintang, bagaikan dialog antara bumi dan alam semesta. Kami berjongkok di sana selama dua jam, terbungkus mantel militer, hidung kami merinding kedinginan, tetapi tak seorang pun mengeluh lelah. Pada pagi hari ketiga, kami mengunjungi Raja Ginkgo Milenium, pohon berusia 1.200 tahun yang begitu tinggi sehingga tiga orang tak mampu memeluknya. Penduduk setempat mengatakan bahwa memanjatkan permohonan di sini sangatlah efektif, jadi saya menulis dalam hati, "Semoga orang-orang terkasihku selamat, dan semoga hari-hari biasa dipenuhi cahaya." Sebelum berangkat, saya membeli berbagai produk khas setempat: madu hutan (280 yuan), arak beras lokal (180 yuan), dan kacang ginkgo kering (98 yuan), semuanya dikemas vakum dan dikirim pulang. Dalam perjalanan pulang, kami mampir ke Gunung Guzhu untuk memetik teh. Setiap orang memanggang sendiri sekantong kecil teh rebung ungu, aromanya begitu harum dan jauh lebih bermakna daripada membelinya. ✅ Tagihan akhir (untuk 6 orang): - Transportasi (rental mobil + bensin + tol) | 2.600 yuan - Akomodasi + tiga kali makan | 7.000 yuan - Makan + camilan + tiket masuk | 800 yuan - Belanja + biaya pengalaman | 600 yuan 👉 Total, sekitar 12.000 yuan, 2.000 yuan per orang! Musim gugur di sepanjang Koridor Ginkgo Kuno Sepuluh Li adalah anugerah dari waktu. Tidak berisik, namun terasa mendalam; Tenang, namun menakjubkan. Di sini, Anda akan menemukan kembali keindahannya. Di penghujung November, ajaklah orang-orang terkasih Anda dan jelajahi negeri impian keemasan yang hanya sekali dalam seribu tahun ini. Biarkan angin meniup pergi kekhawatiran Anda, dan biarkan mata Anda mengenang pemandangan musim gugur yang takkan pernah kembali. Anda akan menemukan— Musim gugur terindah di Tiongkok bukanlah di Jiuzhaigou, melainkan di lembah ginkgo yang terlupakan ini di selatan Sungai Yangtze.
Ayam pot tanah liat sangat harum, ayamnya sangat empuk, dan sangat lezat
Taizhou benar-benar surga bagi pecinta mi ketan! Tiga hari rasanya tidak cukup untuk menikmatinya! 😋 Panduan ini akan menunjukkan makanan yang wajib dicoba dan pemandangan menakjubkan di Taizhou, jadi simpan sekarang juga! ✨ [Hari ke-1] 🌞 Pagi: Jalan Kuno Ziyang 📍Alamat: Jalan Gucheng, Kota Linhai, Kota Taizhou, Provinsi Zhejiang 🕔Jam Buka: Buka sepanjang hari ✨Pengalaman: Jalan kuno paling ikonis di Taizhou! Trotoar batu biru dan arsitektur Dinasti Ming dan Qing-nya menciptakan suasana yang sungguh menawan. Jalanan ini dipenuhi dengan camilan mi ketan, dan buntut domba putih telur serta kue ketan beras hitam wajib dicoba! Disarankan untuk datang sebelum pukul 09.00 agar lebih sedikit orang dan lebih mudah berfoto. 📸 🍽️ Makan Siang: Rong Xiaoguan (Cabang Utama Linhai) 📍Alamat: Jalan Ziyang No. 222, Jalan Gucheng, Kota Linhai 🕔Jam Buka: 11.00 - 13.30 ✨Wajib Coba: Mie Kacang Bawang Putih Pasir dan Ikan Bawal Bakar Rumahan 🐟! Hidangan lautnya sangat segar, dan paket makan sepuasnya hanya 50 yuan per orang. Disarankan untuk datang sebelum pukul 11.00 untuk menghindari antrean. 🌇 Sore: Taman Donghu 📍Alamat: Jalan Donghu No. 1, Kota Linhai 🕔Jam Buka: 08.00 - 17.00 ✨Pengalaman: Gaya taman Jiangnan sungguh menakjubkan! Air yang mengalir dan jembatan-jembatan kecilnya begitu menenangkan, sempurna untuk berfoto dengan gaya neo-Tiongkok. 🌙 Rekomendasi Akomodasi: Linhai Yufengli B&B 📍Alamat: Jalan Ziyang No. 166, Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔Check-in: 14.00 - 00.00 ✨Sorotan: B&B bergaya halaman ini sangat menawan! Terletak tepat di sebelah Jalan Ziyang, sangat strategis untuk mengunjungi pasar malam. [Hari ke-2] 🌄 Pagi: Kuil Guoqing, Gunung Tiantai 📍Alamat: Desa Guoqingsi, Kabupaten Tiantai 🕔Jam Buka: 07.00 - 16.00 ✨Wajib dikunjungi: Kuil kuno dari Dinasti Sui! Hamparan sawah di luar kuil sungguh menakjubkan untuk berfoto. Saya sarankan untuk membawa Hanfu (pakaian tradisional Tiongkok) untuk berfoto! 🍽️ Makan Siang: Tu Zao Tou (Cabang Tiantai) 📍Alamat: Jalan Guoqing No. 5, Kecamatan Chicheng, Kabupaten Tiantai 🕔Jam Buka: 11.00 - 13.30 ✨Wajib Pesan: Pangsit Gulung dan Hu La Tai (Bola Nasi Hangat), kuliner rumah pertanian Tiantai yang autentik! ⛰️ Sore: Air Terjun Shiliang 📍Alamat: Kawasan Pemandangan Gunung Tiantai, Kabupaten Tiantai 🕔Jam Buka: 08.00 - 16.30 ✨Tips: Keindahan air terjun yang tersembunyi di kedalaman pegunungan! Disarankan untuk menggunakan tabir surya. Air terjun dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 20 menit. [Hari ke-3] 🏯 Pagi: Tembok Kota Taizhou 📍Alamat: Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔Jam Buka: 07.00 - 17.00 ✨Pengalaman: Tembok Besar Jiangnan! Pagi hari lebih sepi dan sempurna untuk berfoto, dengan pemandangan panorama Linhai. 🍜 Makan Siang: Hotel Jembatan Baita 📍 Alamat: Jalan Ziyang No. 22, Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔 Jam Buka: 10.30 - 13.30 ✨ Rekomendasi: Restoran berusia seabad ini! Biskuit isi dagingnya luar biasa! Coba saja! 🛕 Sore: Kuil Longxing 📍 Alamat: Kecamatan Gucheng, Kota Linhai 🕔 Jam Buka: 08.00 - 16.30 ✨ Wajib dikunjungi: Dinding merah kuil Dinasti Tang dan Pagoda Seribu Buddha menciptakan pemandangan zaman kuno yang menakjubkan. 💰 Nikmati Taizhou hanya dengan 800 RMB per orang! Jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar. 📝 Tips Berguna: 1️⃣ Santaplah camilan ketan dalam porsi kecil! 2️⃣ Kami merekomendasikan untuk menyewa mobil untuk mengunjungi Kuil Guoqing dan Air Terjun Shiliang. 3️⃣ Ada banyak jalur pejalan kaki di sepanjang tembok kota, jadi kenakan sepatu yang nyaman. 4️⃣ Kami merekomendasikan untuk mengunjungi Taman Donghu sekitar pukul 17.00 untuk menikmati matahari terbenam yang menakjubkan. #TaizhouTravel #NuojijijiParadise #ZhejiangTravelStrategy #NicheTravelDestinations #JiangnanAncientStreet
Berikut adalah rencana perjalanan terperinci untuk perjalanan 3 hari ke Taizhou, yang mencakup pemandangan pegunungan dan laut, budaya kota kuno, dan kuliner unik, yang menyeimbangkan pengalaman alam dan budaya: Hari ke-1: Perjalanan Zen ke Gunung Tiantai Tema: Tanah Suci Buddha + Gunung dan Pemandangan Air Rahasia Rute: Kuil Guoqing → Air Terjun Gunung Tiantai → Lembah Peri Qiongtai → Bekas Kediaman Jigong Fitur: Kuil Berusia Ribuan Tahun dan Air Terjun yang Memukau Pagi Kuil Guoqing (08.30-10.30): Kunjungi kuil kuno Dinasti Sui (gratis), tempat Anda dapat mengagumi bunga plum Dinasti Sui yang berusia ribuan tahun dan suasana Zen di sawah. Datanglah lebih awal untuk menghindari keramaian. Air Terjun Gunung Tiantai (11.00-13.00): Biaya masuk: 100 yuan, terjunan 325 meter, pendakian sekitar 2 jam. Bawalah tabir surya. Siang Makan siang: Kudapan Gunung Tiantai (pangsit gulung, hu la tai). Pilihan yang direkomendasikan antara lain Yuqingzhai atau Tu Zaotou. Sore Lembah Peri Qiongtai (14.00-16.30): Jalan Papan Ngarai (tiket gabungan: 65 yuan), sekilas "Menara Naga dan Istana Phoenix" yang digambarkan dalam puisi-puisi Li Bai. Bekas Kediaman Jigong (17.00-18.00): Menciptakan kembali kehidupan Buddha Hidup semasa kecil. Tiket masuk: 30 RMB. Malam Akomodasi: Penginapan di kaki Gunung Tiantai. Kami merekomendasikan untuk mencoba Bir Shiliang dengan ikan sungai lokal. Hari ke-2: Tur Mendalam Kota Kuno Linhai Tema: Tembok Besar Jiangnan + Pesta Kuliner Rute: Tembok Kota Taizhou (Tembok Besar Jiangnan) → Jalan Kuno Ziyang → Danau Timur → Kuil Longxing Fitur: Suasana semarak kota kuno berusia seribu tahun Pagi Tembok Besar Jiangnan (08.00 - 10.30): Tiket Masuk: 60 RMB. Dari Gerbang Xingshan hingga Gerbang Lansheng, menara ini menghadap ke Sungai Lingjiang. Jalan Kuno Ziyang (11.00 - 13.00): Jalan-jalan santai menyusuri jalanan Dinasti Tang dan Song. Menu yang wajib dicoba: Panekuk Rumput Laut (Wang Tianshun/Jiujiu), Ekor Domba Putih Telur, dan Udang Gandum. Siang Makan Siang: Restoran Jembatan Baita (Iga Babi Asam Manis, Mie Kacang Bawang Putih Pasir) atau Camilan Rongjia (versi Xinrongji yang terjangkau). Sore Danau Timur (14.00-15.30): Taman Jiangnan (tiket masuk 15 RMB), kesempatan berfoto dengan pakaian Hanfu. Kuil Longxing (16.00-17.00): Kuil Dinasti Tang, Pagoda Seribu Buddha yang wajib dikunjungi (gratis). Malam Akomodasi: Kota Kuno Linhai, tur malam Danau Linghu atau kunjungi Pasar Malam Ximen (untuk acar udang dan telur jahe). Hari ke-3: Pilih antara Shenxianju dan Shitang, Xianju Opsi A (Xianju): Kawasan Pemandangan Shenxianju → Kota Kuno Paotan Shenxianju (08.00-14.00): Biaya masuk: 110 RMB, naik kereta gantung, Jembatan Ruyi, dan Puncak Guanyin, total perjalanan sekitar 5 jam. Kota Kuno Paotan (15.00-17.00): Kota komersial Dinasti Ming dan Qing (tiket masuk 35 RMB), melihat lentera tanpa tulang yang dijahit dengan jarum. Makan malam sebelum keberangkatan: Delapan Mangkuk Besar Xianju (lonceng berdentang, ikan sungai) atau minuman keras bayberry (bayberry tersedia di bulan Juni). Opsi B (Wenling): Desa Shitang Xiaoruo → Dek Observasi Duijie → Pantai Dongxia Desa Xiaoruo (09.00-11.00): Desa nelayan macaron gratis, direkomendasikan untuk berfoto di pagi yang cerah. Dek Observasi Duijie (11.30-12.30): Pemandangan 360 derajat pegunungan dan laut, 20 menit berjalan kaki ke puncak. Pantai Dongxia (14.00-16.00): Pantai berpasir biru yang langka di Taizhou (tiket masuk 30 yuan), berenang diperbolehkan di musim panas. Makan malam sebelum keberangkatan: Shitang Seafood (mi kacang hijau, kue beras bawal). Restoran yang direkomendasikan antara lain Xin Chuji atau Linjia Shop. Peta Kuliner Taizhou Tiga yang wajib dicoba: Xinrongji (Cabang Utama Linghu), Rong Xiaoguan, dan Mie Kacang Bawang Putih Pasir. Daftar Camilan: Linhai: Ekor Domba Putih Telur, Udang Gandum, Sup Mie Jahe Wenling: Kue Lapis, Bola-bola Pati Gunung, Sup Belut Tiantai: Pangsit Gulung, Hu La Tai, Kue Ketan Suvenir: Jeruk Mandarin Yongquan (Musim Gugur dan Musim Dingin), Ikan Kering Putih Songmen, Anggur Bayberry Xianju. Tips Praktis Transportasi: Tempat-tempat wisata di Taizhou tersebar luas, jadi disarankan untuk berkendara atau menyewa mobil (Shenxianju/Shitang berjarak sekitar 1,5 jam berkendara dari pusat kota). Akomodasi: Menginap di Kabupaten Tiantai pada hari pertama, Kota Kuno Linhai pada hari kedua, dan Xianju/Wenling pada hari ketiga, tergantung rencana perjalanan Anda. Diskon Tiket: Beli tiket terlebih dahulu melalui aplikasi "Zheliban" untuk mendapatkan diskon. Tips Musiman: Mei-Juni: Musim Bayberry (Xianju/Linhai) Juli-Agustus: Sempurna untuk Pantai Shitang (wajib pakai tabir surya) September-Oktober: Tembok Besar Jiangnan dipenuhi aroma bunga osmanthus yang manis Rute perjalanan ini memungkinkan Anda untuk merasakan pesona Taizhou yang beragam, "Kota Pegunungan dan Lautan", secara mendalam. Anda dapat menyesuaikan pilihan A/B secara fleksibel sesuai preferensi Anda! #TaizhouTourism #TaizhouShenxianju #TaizhouGuoqingTemple #Wonders of Nature
Enam orang menjelajah "Hutan Ginkgo Paling Rahasia di Jiangnan"! Dengan biaya 12.000 yuan selama tiga hari, kami menginap di sebuah rumah berusia seabad di Changxing, menikmati rebung dari tanah liat, dan menyaksikan pohon-pohon ginkgo berusia seribu tahun berguguran—dengan harga per orang 2.000 yuan—untuk merasakan musim gugur paling puitis di Tiongkok. Lupakan keramaian Desa Hongcun di Huangshan! Enam dari kami (dua pasangan dan dua teman perempuan yang telah berhenti bekerja) berkendara dengan tenang jauh ke dalam Changxing, Huzhou, Zhejiang—Koridor Ginkgo Kuno Sepuluh Li, Badu Kè. Ini bukan objek wisata; ini adalah permata tersembunyi dari hutan ginkgo berusia seribu tahun yang tersembunyi di tepi Danau Taihu. Pada pertengahan hingga akhir November, seluruh lembah berkilauan, 30.000 pohon ginkgo berusia seabad memancarkan cahaya keemasan. Angin menggoyangkan dedaunan yang berguguran bagai hujan di atas trotoar batu, menciptakan sensasi gemerisik layaknya melangkah ke dalam lukisan hidup. Selama tiga hari dua malam, total biayanya 12.000 yuan, hanya 2.000 yuan per orang, sudah termasuk makanan, minuman, dan penginapan. Sebuah penemuan langka, namun tetap memukau! 📍Ringkasan Rencana Perjalanan: D1: Shanghai → Changxing | Menginap di Halaman Ginkgo Berusia Seabad | Ayam Rebus dengan Rebung dan Nasi Ketan D2: Mendaki Jalur Ginkgo + Membuat Mochi (Kue Beras Ciji) + Memotret Jalur Bintang Emas di Malam Hari D3: Doa Pagi kepada Raja Ginkgo + Memetik Teh dan Membeli Madu dalam Perjalanan Pulang Perjalanan pertama melibatkan perjalanan 2,5 jam dari pusat kota Shanghai, melewati jalan pedesaan yang dipenuhi bambu dengan sinyal seluler yang tidak stabil. Akomodasi kami, [Yin Yin Qi Gu], adalah sebuah B&B yang telah dialihfungsikan menjadi sebuah rumah dari era Dinasti Qing. Enam kamar tersebar di tiga halaman, masing-masing dilengkapi pemanas lantai, jendela berukir, dan bak mandi air panas pribadi. Sebuah pohon ginkgo berusia 400 tahun membuka pintu belakang, daun-daun keemasannya berdesir di bahu Anda. Pemiliknya, seorang pensiunan guru lokal, secara pribadi menyiapkan teh jahe gula merah untuk para tamu. Akomodasi dua malam dengan tiga kali makan menghabiskan total 7.000 yuan, kurang dari 1.200 yuan per orang—sangat murah! Makan malamnya sungguh istimewa: ayam rebung yang direbus di atas tungku kayu bakar, nasi ketan dengan daging yang diawetkan, dan telur orak-arik dengan kacang ginkgo. Semua bahan berasal dari kebun keluarga sendiri dan rebung musim dingin yang digali dari pegunungan. Aromanya begitu kuat begitu tutupnya dibuka. Setelah itu, kami duduk di teras, menyeruput teh dan menyaksikan cahaya bulan yang menembus dedaunan keemasan hingga ke tanah. Seseorang berbisik, "Beginilah seharusnya hidup." Keesokan paginya, kami mendaki Jalur Ginkgo Desa Fangyi. Menyusuri jalan setapak batu berusia seribu tahun, kami diapit oleh pohon-pohon ginkgo kuno berusia lebih dari 300 tahun, mahkotanya saling tumpang tindih membentuk kubah emas. Matahari bersinar terik, membuat seluruh koridor tampak terang benderang. Di tengah jalan setapak, kami bertemu seorang wanita tua yang sedang membuat kue beras ketan di depan pintunya. Bola-bola ketan yang dipanggang di atas arang dicelupkan ke dalam gula merah dan biji wijen. Teksturnya yang lembut dan kenyal membawa kami kembali ke masa kanak-kanak. Kami kembali ke kamar untuk beristirahat pada siang hari, tetapi kemudian puncaknya tiba: Pukul 16.00, kami mendaki ke puncak "Apricot Viewing Terrace" untuk menikmati matahari terbenam! Setelah setengah jam mendaki, pemandangan tiba-tiba terbuka: hamparan pohon ginkgo yang luas berputar-putar seperti lautan keemasan. Matahari terbenam mewarnai seluruh lembah dengan warna emas cair. Angin bertiup, dan dedaunan berdesir lalu berguguran, bagai hujan emas yang tak pernah berhenti. Malam itu bahkan lebih menakjubkan— Saya bangun pukul 2 pagi untuk mengabadikan "Jejak Bintang Ginkgo"! Ini adalah salah satu dari sedikit area di Delta Sungai Yangtze dengan polusi cahaya rendah. Dengan pencahayaan yang lama, Bima Sakti berputar perlahan, dan dedaunan keemasan berkilauan di bawah langit berbintang, bagaikan dialog antara bumi dan alam semesta. Kami berjongkok di sana selama dua jam, terbungkus mantel militer, hidung kami merinding kedinginan, tetapi tak seorang pun mengeluh lelah. Pada pagi hari ketiga, kami mengunjungi Raja Ginkgo Milenium, pohon berusia 1.200 tahun yang begitu tinggi sehingga tiga orang tak mampu memeluknya. Penduduk setempat mengatakan bahwa memanjatkan permohonan di sini sangatlah efektif, jadi saya menulis dalam hati, "Semoga orang-orang terkasihku selamat, dan semoga hari-hari biasa dipenuhi cahaya." Sebelum berangkat, saya membeli berbagai produk khas setempat: madu hutan (280 yuan), arak beras lokal (180 yuan), dan kacang ginkgo kering (98 yuan), semuanya dikemas vakum dan dikirim pulang. Dalam perjalanan pulang, kami mampir ke Gunung Guzhu untuk memetik teh. Setiap orang memanggang sendiri sekantong kecil teh rebung ungu, aromanya begitu harum dan jauh lebih bermakna daripada membelinya. ✅ Tagihan akhir (untuk 6 orang): - Transportasi (rental mobil + bensin + tol) | 2.600 yuan - Akomodasi + tiga kali makan | 7.000 yuan - Makan + camilan + tiket masuk | 800 yuan - Belanja + biaya pengalaman | 600 yuan 👉 Total, sekitar 12.000 yuan, 2.000 yuan per orang! Musim gugur di sepanjang Koridor Ginkgo Kuno Sepuluh Li adalah anugerah dari waktu. Tidak berisik, namun terasa mendalam; Tenang, namun menakjubkan. Di sini, Anda akan menemukan kembali keindahannya. Di penghujung November, ajaklah orang-orang terkasih Anda dan jelajahi negeri impian keemasan yang hanya sekali dalam seribu tahun ini. Biarkan angin meniup pergi kekhawatiran Anda, dan biarkan mata Anda mengenang pemandangan musim gugur yang takkan pernah kembali. Anda akan menemukan— Musim gugur terindah di Tiongkok bukanlah di Jiuzhaigou, melainkan di lembah ginkgo yang terlupakan ini di selatan Sungai Yangtze.