Rasanya seperti sudah lama sekali saya ke sana. Awalnya saya tertarik dengan mainan-mainannya. Mainan-mainan kuningnya sangat menggemaskan. Gelas buahnya lucu, tapi isinya tidak terlalu banyak. Ember teh susu, yang bisa dibawa anak-anak di punggung, cukup bagus dan besar. Stafnya cukup ramah.
More
Reviews of Luk Yu Tea House
Some reviews may have been translated by Google Translate
Rasanya seperti sudah lama sekali saya ke sana. Awalnya saya tertarik dengan mainan-mainannya. Mainan-mainan kuningnya sangat menggemaskan. Gelas buahnya lucu, tapi isinya tidak terlalu banyak. Ember teh susu, yang bisa dibawa anak-anak di punggung, cukup bagus dan besar. Stafnya cukup ramah.
Hidangan khas Luk Yu Tea House adalah ayam ketan renyah isi beras. Hidangan tradisional Kanton ini, yang kini telah menjadi masa lalu, perlahan memudar. Pertama, ayam utuh dibuang tulangnya, tetapi kulitnya tetap utuh. Kemudian, ayam diisi dengan beras ketan goreng, digantung, dan digoreng. Keahlian koki sungguh luar biasa, dan beras ketannya diisi dengan berlimpah. Bahkan setelah dipotong, potongan-potongannya tetap utuh dan tidak terpisah. Beras ketan ini diberi taburan sosis Cina potong dadu, kaki babi, irisan daun bawang, dan kacang tanah. Lemak ayam yang meleleh meresap ke dalam beras ketan, membuatnya sangat lezat. Meskipun ayam hanyalah pelengkap, bukan bahan utama, kulitnya tetap renyah dan cita rasa ayamnya kaya. Perhatian yang cermat terhadap detail sungguh patut dipuji.
Beberapa tahun yang lalu, teh susu mutiara sangat populer dengan harga 1 yuan per cangkir. Pada tahun 2014, tren terbaru kedai teh susu, seperti Jie Ke dan Dakasi, menjadi tren baru, dengan harga berkisar antara 4 hingga 20 yuan. Teh susu umumnya mengandung susu.
Luk Yu Tea House adalah restoran teh di Hong Kong. Banyak pelanggan datang ke sini untuk menikmati teh pagi setiap pagi. Pangsit udang dan babi panggang adalah hidangan spesialnya. Menikmati teh pagi dan sarapan di sini sangat memuaskan. Harganya terjangkau dan efisiensi biayanya sangat tinggi.
Bagus sekali!
Hidangan favorit saya adalah sup paru-paru putih jus aprikot, siu mai perut babi, dan pangsit udang. Favorit sepanjang masa!
Restoran rekomendasi Michelin ini, yang dibuka pada tahun 1933 dan kemudian pindah ke Luk Yu Tea House yang sekarang berada di Central, selalu terasa asing. Dibandingkan dengan Tim Ho Wan yang menawarkan teh seharga $3 per orang, restoran seharga $33 per orang ini benar-benar mencerminkan citra restoran yang kaya. Pintunya menampilkan seorang penjaga keamanan asing, dan para pelayannya semuanya pria lanjut usia. Interiornya, dengan kipas angin langit-langit, mural, dan furnitur kayu rosewood, memancarkan nuansa nostalgia. Kami memesan bakpao bola ayam khas, serta siu mai ikan dan udang rebus dan tiga gulungan daging babi suwir ham Yunnan!
Restoran teh bergaya Hong Kong klasik ini sangat direkomendasikan. Lokasinya di Stanley Street dekat Lan Kwai Fong (tepat di seberang Sasa). Restoran ini kecil, bertingkat tiga, dengan tata letak klasik. Para pelayannya tampak seperti penduduk lokal dan tampak sangat bangga dengan tempat ini. Makanannya sangat istimewa: nasi telur orak-arik dan udang (udangnya besar sekali, tak tertandingi restoran teh lain di Shanghai, sungguh lezat), patty daging kukus dengan ikan asin (meskipun ikan asinnya kecil, rasanya pas, mengingatkan pada rasa ikan busuk masa kecil saya), dan tumis rapeseed (atau zaitun, sangat lezat). Sebagai pengingat: ada biaya teh sebesar 33 RMB per orang, dan harga keseluruhannya (harga di Hong Kong memang tinggi) cukup sepadan. (Lihat gambar)