






吹你一脸灰Kudapan Huguosi merupakan representasi kuliner lokal Beijing, yang terkenal akan keragamannya serta warisan sejarah dan budayanya yang kaya.
Kudapan ini mencakup lebih dari 80 jenis, termasuk aiwowo, donkey roll, wandouhuang, sanzi mahua (roti gulung goreng), jiaoquan (roti gulung goreng), bola-bola ketan, miancha (sup mi), dan douzhi (sari kacang). Berbagai jenis ini mewujudkan esensi kudapan Beijing dan dicintai oleh penduduk Beijing serta wisatawan dari seluruh penjuru negeri, serta telah menuai pujian dari wisatawan mancanegara.
Pada musim semi tahun 1999, empat koki dari kudapan Huguosi pergi ke Singapura untuk berpartisipasi dalam acara "Musim Semi Tiba di Tepi Sungai untuk Menyambut Tahun Baru". Kudapan istimewa mereka mendapatkan pujian tinggi dari warga Singapura. Pada bulan November 2004, para koki Huguosi pergi ke Makau untuk berpartisipasi dalam "Festival Kuliner Makau ke-4." Teknik penyajian kudapan mereka yang istimewa dan kudapan Beijing yang lezat mendapatkan banyak pujian dan apresiasi dari warga Makau. Berbicara tentang toko camilan Huguosi, kisahnya bermula dari Pekan Raya Kuil Huguosi di Beijing kuno. Menurut catatan sejarah, Huguosi didirikan pada masa Dinasti Yuan. Dahulu kala, pekan raya kuil diadakan pada hari kedelapan setiap bulan lunar, mempertemukan para pedagang ternama Beijing dengan camilan unik. Menurut ingatan generasi tua, makanan paling populer di Pekan Raya Kuil Huguo adalah kios-kios camilan terapung yang menjual makanan lezat. Para pemilik kios akan mendirikan tenda, memajang papan nama, serta menyiapkan meja dan bangku. Beberapa bahkan mencari tempat dengan tongkat bahu atau gerobak dorong mereka. Sesampainya di dalam kuil, mereka akan menyiapkan kompor dan panci, meletakkan stoples berisi rempah-rempah, mangkuk, dan sumpit di samping panci, lalu mereka akan mulai menjual barang dagangan mereka. "Kue tepung kacang, uang permen!" "Roti keledai dengan gula!" Camilan dan kudapan teh adalah barang-barang paling populer di pekan raya kuil. Kios-kios menawarkan beragam camilan, termasuk kue beras, sosis, sosis domba rebus, kue semur, mi jeli, babat goreng, dan sup teh. Pekan Raya Kuil Huguo sangat ramai pada tahun 1930-an, dengan beragam camilan khas Beijing yang bersaing untuk mendapatkan perhatian dan gaya.
Kudapan Huguosi merupakan representasi kuliner lokal Beijing, yang terkenal akan keragamannya serta warisan sejarah dan budayanya yang kaya. Kudapan ini mencakup lebih dari 80 jenis, termasuk aiwowo, donkey roll, wandouhuang, sanzi mahua (roti gulung goreng), jiaoquan (roti gulung goreng), bola-bola ketan, miancha (sup mi), dan douzhi (sari kacang). Berbagai jenis ini mewujudkan esensi kudapan Beijing dan dicintai oleh penduduk Beijing serta wisatawan dari seluruh penjuru negeri, serta telah menuai pujian dari wisatawan mancanegara. Pada musim semi tahun 1999, empat koki dari kudapan Huguosi pergi ke Singapura untuk berpartisipasi dalam acara "Musim Semi Tiba di Tepi Sungai untuk Menyambut Tahun Baru". Kudapan istimewa mereka mendapatkan pujian tinggi dari warga Singapura. Pada bulan November 2004, para koki Huguosi pergi ke Makau untuk berpartisipasi dalam "Festival Kuliner Makau ke-4." Teknik penyajian kudapan mereka yang istimewa dan kudapan Beijing yang lezat mendapatkan banyak pujian dan apresiasi dari warga Makau. Berbicara tentang toko camilan Huguosi, kisahnya bermula dari Pekan Raya Kuil Huguosi di Beijing kuno. Menurut catatan sejarah, Huguosi didirikan pada masa Dinasti Yuan. Dahulu kala, pekan raya kuil diadakan pada hari kedelapan setiap bulan lunar, mempertemukan para pedagang ternama Beijing dengan camilan unik. Menurut ingatan generasi tua, makanan paling populer di Pekan Raya Kuil Huguo adalah kios-kios camilan terapung yang menjual makanan lezat. Para pemilik kios akan mendirikan tenda, memajang papan nama, serta menyiapkan meja dan bangku. Beberapa bahkan mencari tempat dengan tongkat bahu atau gerobak dorong mereka. Sesampainya di dalam kuil, mereka akan menyiapkan kompor dan panci, meletakkan stoples berisi rempah-rempah, mangkuk, dan sumpit di samping panci, lalu mereka akan mulai menjual barang dagangan mereka. "Kue tepung kacang, uang permen!" "Roti keledai dengan gula!" Camilan dan kudapan teh adalah barang-barang paling populer di pekan raya kuil. Kios-kios menawarkan beragam camilan, termasuk kue beras, sosis, sosis domba rebus, kue semur, mi jeli, babat goreng, dan sup teh. Pekan Raya Kuil Huguo sangat ramai pada tahun 1930-an, dengan beragam camilan khas Beijing yang bersaing untuk mendapatkan perhatian dan gaya.
Saya kembali ke restoran utama setelah 10 tahun, dan sudah bertahun-tahun saya tidak bertemu teman sekamar kuliah, jadi kami mengenang masa-masa kuliah kami. Restorannya tidak banyak berubah, tetapi menunya telah bertambah. Selain camilan, mereka menawarkan beragam hidangan utama. Kue wijen daging sapinya lezat langsung dari oven, meskipun agak asin. Tahu almondnya lezat, dengan aroma almond yang kaya dan tekstur yang pas, tidak terlalu manis, dan pas.
🥂Lingkungan Lupakan tempat check-in yang terkenal di internet; tempat ini haruslah tempat yang sudah lama berdiri, terjangkau, dan penuh antrean! 💁Pelayanan Pelayanannya efisien. Begitu orang-orang selesai makan dan pergi, meja langsung dibersihkan, dan makanan disajikan dengan sangat cepat! 🥛Anda tidak akan salah dengan hidangannya. Kali ini, saya memesan Toad Spit Honey, Butter Fried Cake, dan favorit saya, Candied Ears. 22💰 Itu adalah makanan lengkap untuk tiga orang!
Ini adalah kedai camilan Beijing Kuno yang terkenal. Tempat ini menawarkan beragam hidangan dengan harga terjangkau. Terletak di Jalan Beijing Kuno Kuil Huguo yang ramai, dua baris kiosnya dipenuhi berbagai camilan lokal. Suasananya biasa saja, dan AC-nya tidak terlalu dingin, tetapi bersih dan rapi, dengan wastafel, dan para pelayannya sigap membersihkan meja. Restoran ini ramai, sehingga antrean menjadi hal yang biasa. Dengan begitu banyak pilihan dan banyaknya pengunjung dari berbagai tempat yang tertarik dengan reputasinya, mudah untuk terjebak dalam pilihan yang ada. Para pelayan dengan sabar menjelaskan berbagai camilan yang tersedia.
Cita rasanya sungguh autentik, mengingat restoran ini telah lama berdiri, tempat asal camilan Huguosi. Pilihannya sangat beragam, bahkan terlengkap di antara restoran sejenis. Tentu saja, suasananya tak sebanding dengan restoran-restoran baru, dengan bangku-bangku kuno dan meja-meja kecil, membuat tempat duduk terasa kurang nyaman dan mengharuskan pengunjung untuk segera pergi. Pelayannya kurang efektif, sering meminta bantuan, tetapi mereka sering kali datang hanya berdasarkan suasana hati. Namun, restoran ini tetap ramai, berkat reputasinya yang telah lama teruji dan hidangannya yang autentik.
Beberapa hari yang lalu, saya melihat seseorang bertanya tentang jam operasional Tahun Baru Imlek. Saat berbelanja sebelum Tahun Baru Imlek, saya memotret jadwalnya. Mereka buka dari pukul 06.30 hingga 20.00 dari hari pertama hingga kelima Tahun Baru Imlek, dengan jam operasional normal kembali pada hari keenam. Sehari sebelum Malam Tahun Baru Imlek, saya melanjutkan berbelanja, dan seorang rekan kerja bertanya seberapa suka saya dengan camilan Huguosi. Sejujurnya, membawa beberapa camilan tradisional Beijing ini untuk mengunjungi teman dan keluarga selama liburan cukup menyenangkan, terutama bagi mereka yang memiliki anggota keluarga lanjut usia. Mereka sangat menyukai kombinasi camilan ini. Kue hawthorn berbentuk ikan sungguh meriah. Dulu saya selalu membeli kue beras berbentuk ikan di supermarket, tetapi tahun ini saya melihat kue hawthorn merah untuk pertama kalinya, dan kue ini memiliki makna simbolis yang indah. Saya sangat menyukai roti gulung gula, yang terbuat dari ubi dan beberapa kurma. Rasanya lezat dan menyehatkan. Saya membeli sekotak untuk diri sendiri dan memanaskan beberapa setiap hari untuk teh. Membayangkannya saja sudah membuat saya senang. Camilan lainnya diberikan kepada para tetua sebagai camilan. Saya ingin menyebutkan kacang kuning. Rasanya tidak manis—tidak manis—tidak manis. Saya terutama suka kacang kuning rendah gula; rasanya juga enak.
Toko Camilan Huguosi terletak di tengah Jalan Adat Rakyat Huguosi. Toko utamanya berada di sisi utara jalan, dan cabang terpisahnya terletak diagonal di seberang jalan di sisi selatan. Mereka menawarkan beragam camilan halal dengan cita rasa Beijing Kuno yang autentik, termasuk stik goreng tepung, sari kacang, puding tahu, donkey roll, dan Aiwo Wo. Tempat ini sangat cocok untuk lansia dengan masalah gigi parah, dan Yuanxiao (lentera Tiongkok) selalu menjadi tempat populer selama Festival Lentera. Lingkungannya yang bersih dan tertata rapi menjadikannya toko camilan populer di kalangan penduduk setempat.