Pengguna Anonim
22 Juli 2024
Lantai, lokasi, ukuran kamar, dan harga semuanya dapat diterima.
Bisa juga dikatakan hemat biaya
1) Namun sarapan hotelnya paling asal-asalan yang pernah saya menginap. Seharusnya makanan stafnya lebih siap dan katanya ada mie dan pangsit yang baru dimasak (di hari pertama saya ke sana, katanya ada tidak dan ➕ tidak ada 2 mangkuk). Saya bilang selama satu mangkuk dibekukan dengan cepat. Kemasannya tidak enak, dan satu mangkuk super mini. Saya pada dasarnya tidak makan sisa sarapannya, dan ada tidak ada pangsit keesokan harinya.
2) Petugas kebersihan sangat antusias. Bahkan jika kami tinggal di sini, kami langsung memberi tahu dia bahwa kami tidak perlu membersihkannya keesokan harinya. Dia juga dengan penuh perhatian memberi kami barang-barang sekali pakai untuk hari berikutnya dan bertanya apakah itu cukup faktanya, kita tidak membutuhkannya.
Di sisi lain, front desknya sangat bisnis. Di dalam lift, ada layanan yang diberikan pihak hotel kepada member. Ketika saya kembali dari makan malam, saya hanya ingin bertanya jam berapa sarapan keesokan harinya ditanya tentang pelayanan di dalam lift, saya kurang begitu paham tentang pelayanan di dalam lift, mungkin mereka tidak ada... tapi katanya ada teh sore di sore hari. Mulai jam 1 siang, oke ! Keesokan harinya, bayi itu menjadi tertarik. Pada pukul 1:30, tidak ada seorang pun di sana, dan hari sudah gelap. Saat check in ke hotel, pengurus hotel menanyakan kami di WeChat dan meminta kami menunggu seseorang segera datang. Masih belum ada orang sekitar 5 menit. Nanti katanya waktunya sudah disesuaikan menjadi jam 14.00 sore hari. Ketika waktunya tiba, dia bertanya ke mana kami harus pergi dan kami masih dalam mood. Itu benar-benar lelucon. Sebenarnya saya tidak punya ilusi apapun tentang teh sore hari, tapi cuacanya terlalu panas dan saya bosan melihatnya sehingga membuat saya marah.
Pengurus rumah tangga juga memiliki sikap acuh tak acuh. Dia bisa saja diberikan hotel bintang empat.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google