Pengguna Anonim
20 Desember 2022
Singkatnya, malang! ! ! ! !
Orang yang positif berinisiatif memberi tahu resepsionis bahwa mereka tidak perlu masuk untuk membersihkan kamar, dia diberi beberapa kantong sampah lagi dan saya akan mengurus sampahnya sendiri terlebih dahulu, dan hanya meletakkan barang-barang sekali pakai di pintu.
Di hari pertama mau memperpanjang masa menginap, saya diberitahu bahwa saya perlu 4 botol air. Pelayan memberi tahu saya bahwa saya hanya bisa mendapatkan dua botol, dan sisanya harus dibayar. Di jaman apa itu? sekarang, berapa botol air yang harus saya bayar? Kuncinya saya tidak menyiapkan apa-apa lagi (sikat gigi, sandal sekali pakai, tisu)
Ketika saya memperpanjang masa tinggal saya keesokan harinya, seseorang memasukkan catatan ke kamar di pagi hari. Pihak hotel memiliki niat baik. Apa yang disebut pengingat hangat secara khusus mengingatkan tamu positif apa yang harus dilakukan selama masa isolasi. Tapi tamu positif punya hak asasi manusia kan? Kamarnya kecil dan higienis. Tidak apa-apa jika tidak bersih. Saya menghabiskan uang untuk memperpanjang masa tinggal saya dan tidak meninggalkan apa pun di pintu. Saya menekankan hal ini pada hari pertama, dan pengingat hangat hotel juga sangat jelas, tetapi semuanya salah Saya menelepon di malam hari dan dibawa ke meja depan.
Beberapa saat kemudian pelayan mengetuk pintu, dan hanya mendengar pelayanan front desk dari interkom menanyakan apakah kakak kamar tamu sudah mengirimkan sesuatu ke kamar anu. Tamu di kamar ini positif. Saya ingin bertanya , mau cerita ke dunia? Apakah tamu di ruangan ini positif? Keamanan informasi tamu tidak terjamin dan pengelolaannya kacau.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google