Saat Anda melangkah ke B&B ini, Anda merasa seperti sedang berjalan ke dalam lukisan yang hangat. Senyuman bos, seperti angin awal musim panas, membawa kekuatan yang meyakinkan. Dia mengambil barang bawaan kami dengan cepat dan langkah mantap, seolah-olah kotak berat itu seringan bulu di tangannya. Saat kami berjalan, ia bercerita tentang pemandangan di sekitarnya. Suaranya lembut dan ramah, seperti seorang teman lama yang bertemu lagi setelah lama berpisah.
Begitu kami membuka pintu, ruangan dipenuhi dengan aroma samar teh, yang telah diseduh oleh bos untuk kami. Aroma teh tertinggal di ujung hidung Anda seperti sapaan lembut. Di atas meja kopi, sepiring buah-buahan segar diletakkan dengan tenang bersama jeruk yang harum. Setiap buah seperti anugerah alam, menunggu kita untuk mencicipinya.
Kamar ini didekorasi dengan ***a yang sederhana dan elegan. Perabotan kayu memancarkan kilauan waktu. Ada beberapa lukisan tinta yang tergantung di dinding, dan sapuan kuasnya memperlihatkan sedikit puisi. Di luar jendela, ada taman yang tenang penuh dengan tanaman hijau. Beberapa bunga kecil bergoyang lembut tertiup angin, seolah memberi isyarat kepada kita.
Di sini, waktu terasa melambat. Di pagi hari, aku terbangun oleh suara kicauan burung. Aku membuka tirai dan sinar matahari yang hangat menyinari wajahku. Pada sore hari, duduklah di dekat jendela, buatlah secangkir teh, balik beberapa halaman buku, dan biarkan waktu berlalu dengan tenang di ujung jari Anda. Malam harinya, sambil berbaring di tempat tidur, mendengarkan kicauan serangga di luar jendela, merasakan desiran angin, saya pun tertidur.
Antusiasme sang bos, kehangatan ruangan, dan lingkungan yang indah, semuanya membuat saya benar-benar terpesona. Ini bukan sekadar tempat menginap, tetapi juga pelabuhan tempat jiwa dapat beristirahat. Saat aku pergi, aku dipenuhi emosi dan keengganan, diam-diam menantikan reuni kita berikutnya.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google