Pengalaman menginap di homestay kali ini benar-benar di luar ekspektasi saya! Begitu membuka pintu kayu, saya langsung diliputi aroma kayu. Sinar matahari menembus jendela kaca di atap loteng dan mengenai karpet tenun tangan. Tanaman hijau di sudut masih tertutup embun pagi, dan suasananya terasa penuh. Pemilik rumah sudah menggunakan pemanas untuk menghangatkan ruangan terlebih dahulu. Ada kartu ucapan selamat datang yang ditulis tangan dan anggur plum lokal di meja samping tempat tidur. Bahkan kamar mandinya sudah dilengkapi dengan perlengkapan mandi beraroma kamomil. Detailnya sangat menyenangkan! Hal yang paling mengejutkan adalah teras atapnya. Di malam hari, sambil duduk di kursi rotan, saya bisa melihat pegunungan di kejauhan yang diwarnai jingga dan merah muda oleh matahari terbenam. Di malam hari, saya juga bisa menggunakan teleskop yang disiapkan oleh pemilik rumah untuk melihat bintang-bintang. Peralatan dapurnya sangat lengkap. Kami memasak mi seafood sendiri. Pemilik rumah juga mengirimi saya tomat yang ditanam di rumah, yang asam dan manis. Jaraknya hanya 5 menit berjalan kaki dari jalan lama, yang tenang di tengah hiruk pikuk kota. Saat check out, saya juga menerima sachet lavender buatan sendiri. Saya sudah merekomendasikannya kepada pacar saya. Saya akan menginap di sini lagi lain kali!
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google