Penilaian yang sangat adil, sebagai tempat penyambutan Asian Games, Jinxi Villa tentu memiliki kelebihan.
Keuntungan: Lokasinya sangat bagus, tepat di seberang Quyuan Fenghe, dan sepuluh menit berjalan kaki ke Kuil Yuemiao dan Su Causeway.
Ini mungkin kekuatan terbesarnya.
Fasilitas kamar cukup memuaskan, namun karena di dekat danau pasti lembab, ada juga sedikit bau apek yang bisa dimaklumi. Sarapannya cukup memuaskan untuk kisaran harga segini, tidak berjasa, tapi juga tidak salah.
Izinkan saya bercerita tentang pengalaman paling menyedihkan dari kunjungan kami kali ini.
Saya terbangun karena panas pada pukul 02.32 pada pukul 09.14 di sebuah hotel yang diperuntukkan bagi Asian Games.
Namun kami tetap bisa memaklumi, karena permasalahan tersebut hanya bisa diselesaikan, namun sikap dan penjelasan pihak room service membuat kami tertawa.
Setelah kami bangun dari kepanasan, kami segera menelepon meja depan, berharap mereka akan mengurusnya. Tidak lama kemudian, seorang pria datang. Dia mengantuk dan masuk untuk melihat. Dia bahkan tidak pergi ke kamar. saluran keluar udara dan hanya melihat AC saja.Papan kasih tahu saja, karena ada tamu yang kedinginan, AC sentral kita matikan, dan sekarang hanya ada ventilasi. Kalau kepanasan banget, saya ambilkan kipas angin untuk mematikannya. Walaupun saat itu saya tidak sadarkan diri, tiba-tiba saya terbangun. Karena ada yang kedinginan, saya matikan AC sentral? ? ? ? Aku berpikir sejenak, kalau orang itu kedinginan, tidak bisakah dia mematikan AC di kamarnya saja? Saya bertanya kepada pria tersebut apakah semua kamar sekarang tidak memiliki AC, dan pria tersebut menjawab ya. Saya bertanya kepadanya apakah satu-satunya solusi adalah mendapatkan kipas angin, dan dia menjawab ya. Saya hanya bisa tersenyum tak berdaya dan memintanya untuk mengambil kipas angin terlebih dahulu. Lalu saya telpon front desknya, front desknya juga kelihatan kaget dan bilang akan tanya ke pengelola yang jaga apakah ada korsleting. Kalau tidak bisa, mereka bisa pindah kamar, menurut saya ini normal. Setelah beberapa saat, pria tersebut membawakan kipas angin dan memberi tahu saya bahwa karena kepanasan, kami menyalakan AC sentral lagi. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Karena sudah lewat jam 3, saya tidak berdebat terus, mengira pengelola yang bertugas akan memberikan penjelasan yang masuk akal saat kami check out hari ini. Namun saat kami check out, pengelola yang bertugas terlebih dahulu menyampaikan permintaan maafnya. dan memberi kami sekotak sutra. Kami tidak ingin mengambil handuk itu, tetapi manajer yang bertugas mengatakan itu hanya hadiah kecil dan memberikannya kepada kami. Lalu muncul lagi penjelasannya, alasannya sama: semua AC sentral dimatikan karena ada tamu yang kedinginan. Mengapa penjelasan yang masuk akal dan benar begitu sulit. Kalau memang tutup, apakah perasaan tamu lain sudah diperhatikan dalam menanganinya? Hal ini bukan masalah besar, dan AC pun menjadi dingin setelahnya, namun proses penanganannya membuat kami sangat tidak nyaman. Kami hanya ingin penjelasan yang masuk akal, daripada membodohi kami seperti kami *****. Bagaimana kami bisa mengatakan alasannya? bersikap begitu konyol dan murah hati? Ini sebenarnya bukan standar pelayanan yang seharusnya dimiliki oleh hotel penyelenggara Asian Games.
Teks AsliTerjamahan disediakan oleh Google