> > >
tiket pesawat Amerika Serikat ke Selandia Baru

Terbang dari Amerika Serikat ke Selandia Baru: Informasi yang Perlu Diketahui

Harga penerbangan langsung termurah Rp 8.641.492
Musim ramai pengunjung Februari
Musim sepi pengunjung Juni
Maskapai populer American Airlines
Bulan termurah September

Cari Penerbangan dari Amerika Serikat ke Selandia Baru

Bandingkan penerbangan dari Amerika Serikat ke Selandia Baru dengan mudah dan temukan tiket termurah yang tersedia!

Temukan Penerbangan Termurah ke Selandia Baru dari Amerika Serikat

Sedang mencari penerbangan murah dari Amerika Serikat ke Selandia Baru? Lihat deretan harga menarik ini untuk 90 hari ke depan, mulai dari Rp 4.810.039 untuk tiket sekali jalan dan Rp 9.735.206 untuk tiket pulang-pergi.

  • Pulang-Pergi
  • Satu Arah

Harga yang dicoret dihitung berdasarkan harga rata-rata rute terkait di Trip.com.

Pertanyaan Umum: Penerbangan dari Amerika Serikat ke Selandia Baru

  • Kapan waktu termurah untuk terbang dari Amerika Serikat ke Selandia Baru?

    Kalender penerbangan kami menunjukkan bahwa tanggal perjalanan termurah selama 90 hari ke depan adalah pada tanggal 2025-04-03 untuk penerbangan sekali jalan.
  • Berapa harga tiket pesawat termurah ke Selandia Baru dari Amerika Serikat?

    Penerbangan pulang-pergi termurah dari Amerika Serikat ke Selandia Baru adalah melalui rute Miami ke Auckland, dengan harga mulai dari Rp 9.778.954 untuk perjalanan pulang-pergi antara tanggal 2025-04-03 dan 2025-04-06.
  • Apa maskapai termurah yang terbang ke Selandia Baru dari Amerika Serikat?

    Maskapai penerbangan termurah yang terbang ke Selandia Baru dari Amerika Serikat adalah Jetstar Airways, dengan rute dari Miami ke Auckland.
  • Maskapai apa yang terbang dari Amerika Serikat ke Selandia Baru?

    Air New Zealand adalah maskapai yang sering terbang dari Amerika Serikat ke Selandia Baru. Harga keseluruhan bervariasi, tergantung destinasi dan tanggal perjalanan Anda. Maskapai budget umumnya menawarkan harga yang lebih rendah ke Australia, tetapi mereka mungkin membatasi alokasi bagasi, mengurangi layanan di pesawat, serta menempuh waktu perjalanan yang lebih lama ke bandara sekunder.