> > >
tiket pesawat Malaysia ke Selandia Baru

Terbang dari Malaysia ke Selandia Baru: Informasi yang Perlu Diketahui

Harga penerbangan langsung termurah Rp 5.109.868
Harga tiket pulang-pergi termurah Rp 12.193.079
Musim ramai pengunjung Maret
Musim sepi pengunjung Juni
Maskapai populer Cathay Pacific
Bulan termurah September

Maskapai yang Terbang dari Malaysia ke Selandia Baru

Bandingkan beberapa maskapai sekaligus untuk menemukan promo penerbangan terbaik dari Malaysia to Selandia Baru.

Cari Penerbangan dari Malaysia ke Selandia Baru

Bandingkan penerbangan dari Malaysia ke Selandia Baru dengan mudah dan temukan tiket termurah yang tersedia!

Temukan Penerbangan Termurah ke Selandia Baru dari Malaysia

Sedang mencari penerbangan murah dari Malaysia ke Selandia Baru? Lihat deretan harga menarik ini untuk 90 hari ke depan, mulai dari Rp 5.109.869 untuk tiket sekali jalan dan Rp 10.314.784 untuk tiket pulang-pergi.

  • Pulang-Pergi
  • Satu Arah

Harga yang dicoret dihitung berdasarkan harga rata-rata rute terkait di Trip.com.

Pertanyaan Umum: Penerbangan dari Malaysia ke Selandia Baru

  • Berapa harga tiket pesawat termurah ke Selandia Baru dari Malaysia?

    Penerbangan pulang-pergi termurah dari Malaysia ke Selandia Baru adalah melalui rute Kuala Lumpur ke Auckland, dengan harga mulai dari Rp 9.199.121 untuk perjalanan pulang-pergi antara tanggal 2025-04-01 dan 2025-04-08.
  • Berapa lama waktu penerbangan ke Selandia Baru dari Malaysia?

    Berdasarkan data penerbangan kami, waktu penerbangan rata-rata dari Malaysia ke Selandia Baru adalah sekitar 10 jam 14 menit, dihitung berdasarkan rute terpopuler kami dari Kuala Lumpur ke Auckland. Waktu ini dapat bervariasi, tergantung destinasi Anda.
  • Maskapai apa yang terbang dari Malaysia ke Selandia Baru?

    Malaysia Airlines adalah maskapai yang sering terbang dari Malaysia ke Selandia Baru. Harga keseluruhan bervariasi, tergantung destinasi dan tanggal perjalanan Anda. Maskapai budget umumnya menawarkan harga yang lebih rendah ke Australia, tetapi mereka mungkin membatasi alokasi bagasi, mengurangi layanan di pesawat, serta menempuh waktu perjalanan yang lebih lama ke bandara sekunder.